Sementara itu, seorang lulusan Diploma yang bernama Elo Kusuma Alfred Mandeville, dengan gelar S.Tr Ds, yang merupakan penyandang disabilitas, telah berhasil mendapatkan pekerjaan di dua instansi yang berbeda.
Salah satu instansi tersebut bahkan memiliki kantor pusat di Australia, sementara yang lainnya adalah industri kreatif yang berbasis di Malang, di mana Elo menjabat sebagai sosial media officer dan content maker.
Elo berhasil lulus dengan predikat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,47. Meskipun Elo mengalami disabilitas daksa dan tidak memiliki tangan, semangatnya untuk menempuh pendidikan hingga lulus di perguruan tinggi negeri tidak pernah membatasinya.
Selama masa perkuliahan, Elo tetap aktif terlibat dalam berbagai organisasi, termasuk Eksekutif Mahasiswa (EM) di bidang Advokasi, dan UKM Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (FORMAPI) di bidang Humas. Elo bahkan pernah menjadi pembawa acara di konferensi internasional yang diselenggarakan oleh AIDRAN-FH UB pada tahun 2019, dan hal ini membantu Elo untuk diterima bekerja di organisasi non-pemerintah (NGO) tersebut.
“Konferensi yang diadakan tentang Interns Conference on Disability Rights. Saat itu saya satu-satunya mahasiswa difabel yang fasih berbicara bahasa Inggris di depan banyak orang, sehingga diminta menjadi MC. Selanjutnya saya beberapa kali terlibat dalam kegiatan AIDRAN, dan sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan bekerja,” terang pria asal Denpasar, Bali ini.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait