Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Fenny Apridawati bersyukur Sidoarjo mendapatkan pendampingan dari USAID Momentum Private Healthcare Delivery di beberapa tahun terakhir ini. Karena itu ia ingin rumah sakit dapat bersama dengan pemerintah untuk bekerja lebih keras dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak (AKI/AKB).
"Dan alhamdulillah, angka kematian ibu kita (Sidoarjo, red) di tahun 2022 terdapat 24 tahun ini (2023, red) hanya ada 16 orang," katanya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan bukti dari kerja keras Pemkab bersama rumah sakit dan pelayan kesehatan di Sidoarjo. Sehingga AKI/AKB menurun cukup signifikan di tahun 2023.
Momentum USAID mempunyai tahapan yang cukup panjang. Terdapat cara bagaimana menangani Ibu hamil beresiko tinggi. Angka kematian bayi di Sidoarjo juga mengalami penurunan. Dari yang awalnya 104 tahun ini menjadi 99 bayi.
Meski tak signifikan, baginya hal tersebut adalah upaya maksimal yang sudah dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo dalam menekan AKI dan AKB.
"Kami harus meningkatkan pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo untuk meningkatkan layanannya, terutama RSI Siti Hajar," tutupnya.
Kerja sama antara RSI Siti Hajar Sidoarjo dengan USAID ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di Sidoarjo. Dengan demikian, angka kematian ibu dan anak di Sidoarjo dapat terus menurun.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait