GAZA, iNewsSidoarjo.id – Di Gaza , ketika penduduknya berjuang mengatasi kekurangan bahan bakar, oven tanah liat sekali lagi menjadi simbol ketangguhan dan ketangguhan mereka. Menurut laporan Al-Jazeera, kurangnya pasokan listrik dan gas mendorong sebagian warga kembali ke cara memasak tradisional yang unik.
Dalam upaya bertahan hidup, banyak keluarga di Gaza kini beralih ke oven tanah liat atau biasa disebut taboon, metode memasak yang dilakukan nenek moyang mereka sejak zaman Nabi.
Oven ini terbuat dari campuran tanah liat dan jerami sebelum dibentuk dengan tangan dan dijemur. Bahkan, pembuat oven tanah liat, Inshirah Salem al-Aqra (53) berani menjamin makanan yang dimasak menggunakan kayu bakar dan oven jauh lebih enak dan kaya rasa.
Inshirah telah membuat oven tanah liat tradisional selama beberapa tahun terakhir. Oven tanah liat, juga dikenal sebagai tembikar atau keramik, telah digunakan di Palestina sejak zaman dahulu.
“Orang-orang membuat nasi mandy atau memanggang roti di oven ini. Selama perang, segalanya sangat sulit. Masyarakat butuh api meski hanya untuk membuat kopi atau teh,” kata ibu 10 anak ini, dikutip dari sindonews.com pada Senin (4/12/2023).
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa oven tanah liat digunakan untuk memasak makanan dan keramik sejak zaman Neolitik (sekitar 12.000 - 4.500 SM). Oven tanah liat terus digunakan di Palestina sepanjang zaman kuno, dan masih digunakan sampai sekarang oleh beberapa orang Palestina.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait