Pemerintahan Teror mencapai puncaknya antara tanggal 27 April-27 Juli 1794. Pada saat itu Robespierre berbicara panjang lebar di depan Majelis Nasional. la menyerang sengit apa yang dinamakan dengan kelompok teroris ekstrimis.
Dia menuduh adanya suatu pihak yang berada di belakang tindakan teror itu.Namun dia tidak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud.
Kata-kata asli yang diucapkan Robespierre adalah: "Aku tidak berani menyebut nama mereka di tempat ini dan di saat ini pula. Aku juga tidak bisa membuka tirai yang menutupi kelompok ini sejak awal peristiwa revolusi. Akan tetapi, aku bisa meyakinkan Anda sekalian, dan aku percaya sepenuhnya, bahwa di antara penggerak revolusi ini terdapat kaki tangan yang diperalat dan melakukan kegiatan amoral dan penyuapan besar-besaran. Kedua sarana itu merupakan taktik yang paling efektif untuk memporak-porandakan negeri ini."
Renoult memberikan komentar, seandainya Robespierre tidak mengucapkan kata-katanya di atas, nasib yang dialami akan lain. la telah mengucapkan kata-kata melewati batas yang dibolehkan.
Kata-kata pedas meluncur dari mulutnya, sehingga hari berikutnya ia digiring ke tempat hukuman mati. Demikianlah nasib seorang Freemason yang telah diberi kesempatan untuk mengetahui gerakan Freemasonry lebih dari apa yang seharusnya.
Hanya sedikit orang yang tahu, bahwa Robespierre, Danton dan tokoh-tokoh revolusi Perancis lainnya yang muncul pada periode pemerintahan teror merupakan alat yang digenggam oleh komplotan 13 Sesepuh Yahudi.
Setelah boneka-boneka yang diperalat oleh Konspirasi satu per satu lenyap dari bumi, mereka mulai dengan tahap baru lagi dalam persekongkolan internasional selanjutnya. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait