Kisah Konspirasi Yahudi Lakukan Kerusuhan di Prancis hingga Rekrut Pasukan Narapidana

Miftah H. Yusufpati
Pemerintahan Teror mencapai puncaknya antara tanggal 27 April-27 Juli 1794. Foto/Ilustrasi: Ist

Usaha Mirabeau ini gagal dan bahkan akan dibunuh oleh kekuatan Konspirasi. Berbagai fitnah dilancarkan untuk mencari alasan bisa menuntut Mirabeau ke pengadilan. Akhirnya pihak Konspirasi memakai cara dengan meracun Mirabeau, dengan kesan seolah-olah Mirabeau mati bunuh diri.

Setelah peristiwa demi peristiwa mengantar meletusnya revolusi Perancis, tibalah saatnya sebuah periode dikenal dalam sejarah Perancis dengan sebutan "Pemerintahan Teror". Pada masa itu, para mangsa pergolakan digiring ketempat pembantaian dalam jumlah ribuan setiap hari seperti ternak.

Sebagai algojo telah ditunjuk Robespierre (1758-1794) dan Danton (1759-1794). Setelah kedua algojo ini menyelesaikan tugasnya, mereka berdua juga dibantai dalam usia yang relatif muda. Seorang sejarawan Inggris Walter Scott mengetahui dengan pasti peran yang dimainkan oleh kekuatan terselubung, yang mendalangi peristiwa yang terjadi di Perancis.

Dalam karya tulisnya berjudul 'Kehidupan Napoleon' kita bisa menemukan data-data yang cukup tentang keterlibatan Konspirasi Yahudi dalam revolusi Perancis itu, dan peristiwa besar lainnya di Eropa.

Walter Scott memaparkan bukti-bukti yang bisa menimbulkan tanda tanya dengan mengungkapkan, bahwa kebanyakan wajah yang tampil dalam revolusi Perancis tampak asing bagi alam Perancis. Lebih lanjut ia mengungkapkan secara khas, bagaimana seorang majhul bernama Manuelle muncul seketika di permukaan umum, dan seketika itu pula bisa menempati posisi sebagai jaksa Agung di Paris.

Padahal Manuelle adalah orang yang bertanggung jawab ata spenangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dikirim ke tempat-tempat hukuman mati di seluruh Perancis pada bulan September 1792. Dalam penjara Paris saja ditemukan 7.000 orang menemui ajalnya.

Manuelle didampingi oleh seorang Yahudi lainnya bernama David, seorang eksekutif Komite Keamanan Nasional di Paris, yang dikenal sebagai penjagal maut selama perjalanan revolusi berlangsung.

David pula yang memasukkan paham Naturalisme ke dalam pemerintahan pada masa pasca revolusi, untuk menggantikan agama Kristen. Karya besar Sir Walter Scott The Life of Napoleon sebanyak 9 jilid sudah lama tidak beredar.

Diduga kuat karena pihak Konspirasi telah mengupayakan, agar buku itu lenyap dari peredaran umum. Perlu juga kita simak sebuah karya lain yang ditulis oleh Renoult dengan judul 'Kehidupan Robespierre' (The Life of Robespierre). Buku ini menampilkan fakta-fakta penting, antara lain ucapan-ucapan Robespierre, ketika revolusi sedang panas-panasnya.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network