Waw! Kiamat Diprediksi Terjadi 250 Juta Tahun Lagi Oleh Superkomputer, Seperti Apa?

Nur Hidayah
Kepunahan massal di Bumi diperkirakan terjadi 250 juta tahun lagi. Foto: University of Bristol.

Menurunkan kemampuan beradaptasi pada cuaca ekstrem baik dingin dan panas. Hal itu membuat mamalia di masa depan sulit beradaptasi terhadap kondisi cuaca panas ekstrem yang berkepanjangan.

Hingga pada akhirnya mamalia tidak benar-benar bertahan dan punah selamanya. Dr Alexander Farnsworth, Senior Research Associate dari University of Bristol mengatakan terbentuknya benua super menghadirkan tiga dampak buruk yakni matahari yang lebih panas, karbondioksida yang meningkat, dan hilangnya sumber makanan dan air.

“Suhu yang meluas antara 40 hingga 50 derajat Celcius, dan bahkan suhu ekstrem setiap hari, ditambah dengan tingkat kelembapan yang tinggi pada akhirnya akan menentukan nasib kita. Manusia bersama dengan banyak spesies lainnya akan musnah," ujarnya.

Lebih lanjut Dr Eunice Lo dari University of Bristol mengatakan krisis iklim yang terjadi saat ini justru bisa jadi peringatan. Kondisi cuaca yang sangat panas saat ini menurutnya terjadi karena emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia.

"Saat ini kita telah mengalami panas ekstrem yang merugikan kesehatan manusia. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mencapai emisi net-zero sesegera mungkin,"pungkasnya. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network