Kisah Perjuangan Kakek Berusia 100 Tahun Berangkat Haji, Dua Kali Gagal Berangkat hingga Jual Kebun

Antara
Kakek berusia 100 tahun asal Gayo Lues, Aceh yang akhirnya berangkat haji setelah gagal dua kali (Antara).

GAYO LUES, iNewsSidoarjo.id - Impian kakek berusia 100 tahun untuk meunaikan rukun Islam kelima, menunaikan ibadah haji akhirnya terwujud. Ya, meski kakek bernama Muhammad Taher Abdussalam itu sempat dua kali gagal berangkat.

Kakek kelahiran Tampeng, Gayo Lues, Aceh itu berangkat dalam kelompok terbang ke Mekkah melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar pada Senin (29/5/2023). Ia masuk (kloter) 6 bersama jemaah lainnya asal Kabupaten Gayo Lues, Bireuen, dan Lhokseumawe.

Perjuangan kakek berusia 100 tahun untuk berangkat ke tanah suci itu cukup panjang. Bahkan, ia sepat dua kali gagal ke Baitullah sejak mendaftar untuk berangkat haji sekitar sembulan tahun silam atau tepatnya pada 14 Oktober 2014.

Taher bercerita, dirinya sudah dua kali gagal berangkat ke Tanah Suci. Kali pertama saat pandemi Covid-19 yang merebak hampir seluruh dunia. Kali kedua ketika Pemerintah Arab Saudi masih membatasi usia jamaah maksimal 65 tahun.

Taher mengatakan jika tahun 2023 ini menjadi tahun yang paling menyenangkan untuknya. Pasalnya, dia bisa menunaikan ibadah yang selama ini diimpikannya.

“Saat dengar kabar sudah bisa berangkat lansia, (saya) sudah mulai sehat. Tengok di TV tidak ada lagi batasan umur, nah bisa berangkat ini, sudah semangat terus saya,” kata Taher.

Bahkan untuk menyempurnakan rukun Islamnya, Muhammad Taher rela menjual tanah kebun miliknya guna melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

"Alhamdulillah, saya bahagia sekali bisa melaksanakan ibadah haji kali ini, semoga semuanya berjalan lancar," kata Taher dilansir dari iNewsAceh.id, Selasa (30/5/2023).

Pria kelahiran Tampeng, Gayo Lues ini berangkat sendiri tanpa pendamping. Meski sudah berusia satu abad, Taher sangat yakin lantaran dirinya sudah pernah dua kali umrah ke tanah suci.

Selain itu, dia optimistis dengan kondisi kesehatannya untuk menjalankan ibadah haji. "Insya Allah saya sanggup untuk menjalankan ibadah haji tahun ini," katanya.

"Untuk apa takut pergi sendiri, saya sudah pernah umrah dan merantau di Pulau Jawa seperti Yogja, Bandung, dan Jakarta. Bahkan sebelum Indonesia merdeka saya sudah di sana," lanjutnya.

Taher sehari-sehari berprofesi sebagai petani kopi, seperti kebanyakan masyarakat lainnya di Gayo Lues. Di juga pernah membudidayakan komoditas kakao dan kemiri.

Selama ini, Taher tidak mengenyam bangku pendidikan. Dia hanya pernah mengikuti program Pemberantasan Buta Huruf (PBH) yang dicanangkan Presiden Soekarno. Saat ini keinginan Taher hanya menjalankan ibadah haji.

Seluruh hartanya pun sudah diwariskan untuk anak-anaknya. "Semua harta saya sudah saya bagikan kepada anak-anak saya. Saya sudah tua, saat ini saya hanya mau fokus untuk beribadah," ujarnya.

Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh Azhari berpesan kepada calon haji tertua tahun 2023 di Aceh itu agar selalu menjaga kesehatan saat berada di Tanah Suci.

"Bapak jaga kesehatan ya, sering-sering minum air putih dan fokus pada ibadah-ibadah yang wajib saja dulu. Jangan terlalu lelah karena harus fokus saat puncak haji nanti," kata Azhari.

Artikel ini telah tayang di iNewsAceh.id, berikut link beritanya :

https://aceh.inews.id/berita/kisah-taher-kakek-berusia-100-tahun-dari-aceh-yang-akhirnya-naik-haji-setelah-gagal-2-kali/all

Editor : Nanang Ichwan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network