SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Memaksimalkan transformasi digital di sektor logistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI) kembali melakukan roadshow Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Teknologi 'Digital Trucking' yang diselenggarakan di Grand Mercure Hotel Malang, Selasa (11/10/2022).
Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua setelah roadshow sebelumnya dilakukan di DI Yogyakarta. Rangkaian sosialisasi ini menjadi salah satu program Logistik berbasis _Go Digital_ yang dilaksanakan oleh Direktorat Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika).
Didepan ratusan peserta yang merupakan pelaku jasa logistik tersebut, kegiatan yang dibalut dengan diskusi ini membahas mengenai pemanfaatan teknologi digital trucking kepada driver dan pengusaha truck/kendaraan sewa dalam menjalankan usahanya untuk mendapat peluang dalam meningkatkan order/pesanan yang bekerjasama dengan 'Deliveree'.
Turut menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut, Direktur Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI I Nyoman Adhiarna, Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, dan Logistik Kementerian Kominfo RI Wijayanto, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra, serta Kepala Bidang Lalu Lintas, Tri Rudi Irawanto.
Dinas Perhubungan Kota Malang menyambut baik program dan inisiatif digitalisasi di sektor logistik serta mengapresiasi pemilihan Kota Malang sebagai lokasi pelaksanaan sosialiasasi dan bimtek digital trucking Hadir pula dalam kegiatan ini sebagai pelaku usaha Head of Supply Acquisition Deliveree Visynu Yulaksana Septiazi dan Deputy Head of Supply Acquisition Deliveree Mohammad Arief Widagdo.
Direktur Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI I Nyoman Adhiarna mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memaksimalkan tranformasi digital tak terkecuali inisiatif di sektor logistik.
"Digital Trucking dapat memungkinkan pelaku bisnis jasa logistik mendapat informasi dengan jelas karena sistem dan jaringan yang sudah terintegrasi satu sama lain," jelas I Nyoman.
Tak hanya itu, ide pemanfaatan teknologi digital di sektor logistik diharapkan juga dapat meningkatkan efisiensi pengiriman serta mencipatakan mobilitas yang lebih baik, karena pemilik jasa mengakses di mana saja dan kapan saja.
Pada kesempatan tersebut disampaikan pula mengenai kemudahan dalam penggunaan Digital Trucking kepada para peserta. Dimana hanya dengan satu ponsel, pelaku bisnis dapat dengan mudah mendapat akses ke data yang akurat dan cepat handal dan akurat serta mencapai manajemen yang terorganisir, sehingga seluruh proses logistik mencapai efisiensi yang lebih besar dalam proses kerjanya.
Proses diawali dari pelanggan memesan barang dan diterima oleh unit bisnis yang ada. Lalu nantinya, barang tersebut akan diproses dan dilakukan pengemasan produk barang yang akan dikirimkan.
Setelah dikemas, barang akan diserahkan kepada pihak kurir ataupun jasa pengiriman barang untuk bisa dikirimkan langsung kepada masyarakat.
Selain itu, alur dari pengiriman barang yang dilakukan oleh pihak ketiga atau pihak jasa pengiriman barang tersebut akan terlacak di dalam sistem yang dimiliki oleh unit bisnis yang ada tersebut.
"Secara otomatis, konsumen maupun pemiliki jasa dapat memantau barang mereka sampai dimana rutenya. Tentunya ini dapat mengurangi kesalahan dalam pengiriman karena melibatkan lebih banyak teknologi daripada manusia," imbuh I Nyoman.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, hal tersebut tentunya dapat membuat para pelaku usaha di sektor jasa logistik dapat semakin banyak melakukan distribusi yang bisa dijangkau dan memastikan proses pengiriman berjalan mudah karena terintegrasi satu sama lain.
"Sehingga membuat perusahaan melakukan distribusi last mile yang lebih banyak ke berbagai titik sesuai yang dibutuhkan. Maka hasilnya, keuntungan pun bisa jauh lebih besar," katanya.
Komitmen Kemkominfo ini, lanjut I Nyoman tentunya sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mendorong transformasi digital di enam sektor strategis, diantaranya sektor logistik.
"Di Indonesia, transformasi rantai pasok dan logistik yang berbasis teknologi digital terus didorong pertumbuhannya. Karena program ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik, menurunkan biaya administrasi dan meminimalisir biaya-biaya lainnya yang tidak dibutuhkan," tutupnya.
Usai mendapatkan informasi mengenai Digital Trucking, salah satu pemiliki usaha jasa Khoirul Anam mengatakan kemudahan digital disektor logistik ini justru dapat dirasakan kedua pihak baik jasa pengiriman barang maupun konsumen.
"Sangat menarik, karena ada proses menginformasikan barang kepada server bahwa barang telah sampai. Sehingga konsumen bisa merespon barang yang telah sampai di tujuan. Ini sangat transparan karena beberapa kendala ditemui barang tidak sampai ke pelanggan karena beberapa kendala tapi tidak terinformasikan," jelasnya.
Senada dengan Khoirul Anam, M Rifai pemilik jasa logistik mandiri menambahkan dirinya mengapresiasi kemudahan pengiriman barang dengan memanfaatkan teknologi dalam genggaman yang diinisiasi oleh Kemkominfo RI.
"Yang paling penting ini dapat menekan biaya logistik sehingga lebih efisien. Utamanya biaya-biaya administrasi dan biaya lainnya. Sehingga konsumen mendapatkan keuntungan selain kemudahan yakni juga keuntungan pada pengeluaran," ujar M Rifai.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.