Melihat Ribuan Siswa SMPN 4 Sidoarjo Kompak Membuat Blangkon Pacul Gowang

Ichwan
Para siswa SMPN 4 Sidoarjo bersama Bupati Ahmad Muhdlor menujukkan Blangkon Pacul Gowang khas Sidoarjo. (Ft : ist).

SIDOARJO, iNews.id - Gerakan melestarikan warisan budaya khas Kabupaten Sidoarjo mulai digerakkan. Hal itu terlihat yang dilakukan ribuan siswa SMPN 4 Sidoarjo dengan membuat Blangkon Pacul Gowang. Blangkon yang menjadi ciri khas budaya Kabupaten Sidoarjo itu digarap serentak oleh 1.300 siswa.

Para siswa terlihat asik membuat penutup kepala dengan ciri khas ada lubang di bagian atas dan dilengkapi variasi di bagian belakang berupa dua lipatan yang berdiri seperti Pacul Gowang atau cangkul yang sudah gupil.

Kreasi membuat Blangkon dengan bahan baku utama kain batik khas Sidoarjo itu disaksikan langsung Bupati Ahmad Muhdlor. Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Tirto Adi serta Achmad Irfandi, pelopor yayasan kampung lali gadget juga ikut diundang Kepala Sekolah SMPN 4 Sidoarjo Lilik Sulistyowati.

Mereka hadir menyaksikan dan juga sebagai narasumber kegiatan.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengapresiasi gerakan yang mengarah pada kecintaan budaya tersebut, bahkan ia menginstruksikan Dinas Pendidikan Sidoarjo untuk menyebarkan gerakan tersebut di SMP Negeri lainnya.

Muhdlor pun bangga atas gagasan gerakan cinta budaya Sidoarjo yang dilakukan SMPN 4 Sidoarjo. Ia katakan gerakan cinta budaya Sidoarjo sudah menjadi cita-citanya sekian tahun yang lalu. Ia katakan gerakan seperti ini akan menumbuhkan kecintaan kepada Sidoarjo.

"Ini menjadi momentum awal kita untuk menumbuhkan rasa cinta kita kepada Kabupaten Sidoarjo,"ucapnya.

Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengatakan udeng pacul gowang menjadi salah satu identitas budaya Kabupaten Sidoarjo. Budaya Sidoarjo seperti ini harus terus dilestarikan. Salah satunya dengan mengenalkannya langsung kepada generasi muda.

"Tidak ada ceritanya bangsa itu kuat kalau tidak menghidupi apa yang menjadi identitasnya,"sampainya.

Gus Muhdlor mengatakan mempertahankan kelestarian budaya ditengah gempuran globalisasi dan digitalisasi saat ini menjadi tantangan yang cukup berat. Oleh karenanya dibutuhkan dukungan semua pihak agar budaya Indonesia khususnya Sidoarjo tidak luntur. Nguri-uri atau merawat budaya yang ada harus dilakukan bersama. Dengan begitu budaya yang menjadi jati diri bangsa akan senantiasa terjaga.

"Kalau lokal wisdom yang menjadi bagian dari budaya ini hilang, maka intervensi apapun dari dampak globalisasi dan digitalisasi lebih sulit untuk dirobohkan,"ucapnya.

Gus Muhdlor meminta budaya-budaya Sidoarjo dapat terus digali. Ia berharap akan muncul lagi produk budaya Sidoarjo setelah tari Banjar Kemuning, musik Patrol serta kupang lontong dan udeng Pacul Gowang. Sehingga nantinya akan ada banyak produk budaya Sidoarjo yang dapat dimasukan dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Dirjen Kekayaaan Intelektual Kemenkumham RI.

"Dengan kekayaan budaya yang kita miliki, jati diri Sidoarjo tidak akan mudah diterpa oleh apapun termasuk digitalisasi saat ini,"ucapnya.

Kedepan Gus Muhdlor berencana lebih mengenalkan ikon Sidoarjo lewat pembangunan. Salah satunya melalui model tiang PJU yang berbentuk udang dan bandeng. Dengan sarana seperti itu masyarakat langsung tahu kalau ini Sidoarjo.

Editor : Nanang Ichwan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network