RABAT, iNewsSidoarjo.id –Negara Maroko mengutuk dan mengecam keras tindakan brutal Israel terhadap warga Palestina di Masjid al-Aqsa.
Negara Arab di Afrika Utara itu menganggap peristiwa tersebut dapat memicu kebencian dan ekstremisme.
“Juga memupus peluang untuk melanjutkan proses perdamaian di kawasan,” ungkap Kementerian Luar Negeri Maroko, dalam pernyataan yang dirilis pada akhir pekan ini.
Maroko juga mendesak PBB dan dunia untuk segera menghentikan tindakan brutal Israel tersebut.
Sesuai instruksi Raja Maroko, Mohammad VI, kecaman itu langsung disampaikan kepada kepala kantor penghubung Israel di Rabat, demikian menurut pernyataan Kemlu Maroko.
Ketegangan antara Israel dan Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur meningkat dalam tiga pekan terakhir.
Esakalasi konflik itu terjadi di kala acara Paskah Yahudi bersamaan dengan Bulan Suci Ramadhan.
Bentrokan warga Palestina dengan aparat kepolisian Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Jumat (15/4/2022) lalu menyebabkan lebih dari 160 warga Palestina terluka.
Beberapa negara Arab memutuskan untuk menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel.
Maroko termasuk salah satu di antaranya. Keputusan itu tertuang dalam kesepakatan yang disebut Abraham Accord (Perjanjian Ibrahim) antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel, ditengahi oleh Amerika Serikat pada 13 Agustus 2020.
Setelah UEA, negara Arab lainnya seperti Bahrain, Maroko, dan Sudan juga mengambil langkah serupa. iNewsSidoarjo.id
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan