Diterjang Angin Kencang, Puluhan Rumah di Nganjuk Rusak, Listrik Padam, Satu Warga Luka
NGANJUK, iNewsSidoarjo.id - Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Nganjuk. Angin kencang yang menerjang Desa Sidoharjo, Kecamatan Tanjunganom, pada Senin (3/11/2025) siang, menyebabkan sejumlah rumah warga rusak, beberapa di antaranya roboh total.
Sejumlah pohon besar dan tiang listrik juga dilaporkan tumbang. Sekretaris Desa Sidoharjo, Maulana Muklisin, mengatakan pusaran angin pertama kali muncul di Dusun Mukuh sebelum meluas ke Dusun Patran, Jajar, dan Oro-Oro Ombo.
Dampaknya, puluhan rumah mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi mulai dari genteng beterbangan, atap asbes terlepas, hingga bangunan roboh rata tanah. “Kami sudah meminta setiap kepala dusun untuk segera berkoordinasi dengan warganya melakukan kerja bakti, terutama menyingkirkan pohon tumbang dan membersihkan reruntuhan rumah yang rusak,” ujar Maulana saat ditemui di kantor desa, Senin siang.
Ia menambahkan, proses pendataan masih berlangsung dan dilakukan langsung oleh perangkat desa serta kepala dusun di masing-masing wilayah.
Hasil sementara akan dilaporkan ke pemerintah desa untuk diteruskan ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) serta BPBD Kabupaten Nganjuk. “Data lengkap masih kami rekap. Dinas Perkim sudah melakukan komunikasi terkait estimasi jumlah bangunan yang rusak dan rencana penyaluran bantuan,” jelasnya.
Dari pantauan di lapangan, tiang listrik dan lampu penerangan jalan umum banyak yang tumbang, menyebabkan aliran listrik di beberapa dusun sempat padam hingga malam hari.
Petugas PLN bergerak cepat memperbaiki jaringan dan memulihkan pasokan listrik sekitar pukul 20.00 WIB.
Salah satu warga Dusun Mukuh, Sutrisno (75), mengaku angin datang mendadak disertai hujan deras dan butiran es kecil. “Anginnya kencang sekali, genteng rumah beterbangan. Bagian belakang rumah saya jebol, kerugian sekitar dua juta rupiah,” tuturnya.
Korban lain, Mursidi, mengalami luka di kepala dan kaki setelah rumahnya ambruk diterjang angin. “Sekitar jam dua siang, angin datang dari arah timur, lalu berubah dari utara. Tak sampai satu menit, rumah saya langsung roboh. Saya sempat lari tapi tertimpa puing,” kisahnya.
Selain merusak rumah warga, angin kencang juga menumbangkan pohon di area sawah dan jalan desa sepanjang dua kilometer, serta merobohkan tiga lapak pedagang di tepi jalan. Kabel dan tiang jaringan internet sepanjang 500 meter juga dilaporkan putus.
Meski menyebabkan kerugian material dan satu warga luka, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pemerintah desa mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan dinas terkait untuk penanganan pascakejadian,” pungkas Maulana.
Editor : Aini Arifin