Banjir Medaeng Makin Parah, Sebulan Dua Kali Pemukiman Warga Terendam!

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Bencana banjir di Sidoarjo semakin parah. Sebulan, sudah dua kali banjir melanda kawasan Jalan Joyoboyo dan Jalan Teuku Umar, Desa Medaeng, Kecamatan Waru, Senin (17/3). Sehingga, menyebabkan sejumlah rumah warga kemasukan air. Informasi yang dihimpun menyebut, banjir yang menggenangi Medaeng, Waru, Sidoarjo ini sudah sejak Minggu (16/3) petang, pasca hujan deras mengguyur kawasan ini.
Banjir hampir setinggi lutut orang dewasa ini disebabkan dari air Sungai Sinir dan Sungai Buntung meluap. Pantauan inewsSidoarjo di lokasi, banjir menggenangi Jalan Joyoboyo mulai dari utara depan Medamas Regency hingga selatan di depan Perum Taman Waru Permai.
Sejumlah pengendara harus mendorong motornya yang mogok akibat kemasukan air. Banjir ini telah merendam jalan hingga pemukiman warga. "Kemarin (Minggu, red) siang masih belum banjir, lalu malamnya habis maghrib itu air mulai naik pas hujan deras. Setiap hujan deras itu musti banjir parah," ujar pegawai air isi ulang galon, Ria, Senin (17/3).
Menurut perempuan 39 tahun itu, banjir yang merendam Jalan Joyoboyo ini berasal dari luapan air Sungai Sinir yang alirannya berada di sebelah selatan Perum Taman Waru Permai, Medaeng. "Sungai Sinir itu sudah tidak menampung sehingga airnya meluber, padahal beberapa waktu lalu sungai itu sempat dikeruk tapi tidak ada hasilnya, sama saja," keluhnya.
Banjir yang merendam kawasan tersebut setinggi 30 hingga 40 sentimeter. Akibat genangan air yang cukup tinggi menyebabkan sejumlah motor yang melintas mogok karena mesinnya kemasukan air, sebagian pengendara memilih putar balik dan tidak melintasi jalan tersebut. "Banyak motor yang mogok dari kemarin, karena debit air semakin naik, ketinggiannya kemungkinan mencapai 30-40 sentimeter. Kalau di sini (tempat kerja, red) masuk sampai halaman kalau terkena ombak kendaraan," ujarnya.
Oleh karena itu, warga RT 20/RW 2 tersebut berharap, bencana banjir yang rutin setiap tahun merendam kawasan Medaeng, supaya mendapat perhatian dari Pemkab Sidoarjo. Warga meminta segera ada solusi kongkrit untuk menjawab masalah banjir tersebut. "Beberapa rumah warga juga kemasukan air, yang parah ya perumahan yang di sebelah sungai sana.
Harapannya ya segera ada perbaikan dari Pemkab Sidoarjo, supaya tidak banjir lagi," jelasnya. Selain Jalan Joyoboyo, banjir parah ternyata juga merendam RT 20/RW 2, Jalan Teuku Umar, Medaeng, Waru.
Warga setempat, Sumini mengeluhkan, air sudah masuk ke rumah-rumah warga yang yang ada di gang tersebut. "Setiap hujan deras airnya langsung naik, kemarin itu sudah sampai setinggi lutut. Airnya itu sampai masuk ke belasan rumah yang ada di gang sini," ujar perempuan 55 tahun itu.
Meski dibilang perlahan surut, namun ketinggian air masih di bawah lutut orang dewasa. Ia mengungkapkan, sebelum rumahnya ditinggikan, air masuk ke dalam rumah hingga beberapa hari. "Sekarang sudah agak tinggi, kalau ada sepeda motor lewat itu tetap masuk rumah. Banjir sekarang ini tingginya kira-kira 50 sentimeter. Jalan depan itu ditinggikan, gang sini tidak, jadi airnya masuk ke sini semua," paparnya.
Meski sudah menjadi bencana rutin setiap tahunnya, masih belum pernah ada bantuan yang masuk maupun penanganan serius dari Pemkab Sidoarjo untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut. "Harapan warga ya ada bantuan yang turun dari pemerintah, karena selama banjir masih belum pernah ada bantuan, padahal aktivitas warga ini sangat terganggu," keluhnya.
Di konfirmasi terpisah, Camat Waru, Nawari, memaparkan, ada 10 desa di wilayah Waru yang terdampak banjir. Desa-desa tersebut antara lain Medaeng, Pepelegi, Bungurasih, Waru, Kureksari, Kedungrejo, Janti, Kepuhkiriman, Tambakrejo, dan Tambaksawah. Dijelaskannya, banjir di Desa Medaeng, Waru, Sidoarjo, disebabkan oleh luapan dari tiga saluran air besar, yaitu Sungai Buntung, Sungai Sinir, dan Sungai Bulak Dok. "Tiga sungai itu saat ini volumenya masih tinggi," tandasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan