Setelah laman Transfermarkt mengeluarkan rilis daftar kompetisi dengan harga pasar termahal di Asia Tenggara. Hal itu pun diungkap akun Twitter @theaseanball beberapa hari yang lalu.
Membuat media Malaysia, Semuanyabola, panik melihat Liga 1 2021-2022 memiliki harga pasar lebih mahal ketimbang Liga Malaysia. Karena itu, Semuanyabola mendorong Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) dan Malaysia Football League (MFL) untuk mencari cara melewati harga pasar Liga 1 2021-2022. Dikutip iNewsSidoarjo.id dari okezone.com, Kamis, (17/3/2022)
Secara luar biasa, Liga 1 2021-2022 menjadi kompetisi paling mahal di Asia Tenggara. Harga pasar Liga 1 2021-2022 mencapai 71,87 juta euro atau sekira Rp1,1 triliun!
Liga 1 2021-2022 unggul tipis dari Thailand di tempat kedua yang memiliki harga di angka 71,48 juta euro. Menyusul di posisi ketiga ada Vietnam (38,6 juta euro), Malaysia (37,44 juta euro) dan Singapura (14,76 juta euro).
Sejauh ini tidak diketahui apa indikator utama Transfermarkt dalam menentukan harga pasar kompetisi. Disinyalir, harga pasar setiap pemain di masing-masing klub dikalkulasi.
“Di kawasan Asia Tenggara Liga 1 Indonesia memiliki nilai pasar paling tinggi tahun ini. Mereka diikuti Liga Thailand dan Liga Vietnam. Sebenarnya tak mengherankan tiga kompetisi di atas lebih tinggi ketimbang Liga Malaysia,” tulis Semuanyabola.
“Liga 1 memiliki 18 klub. Sementara itu, Liga Thailand mempunyai 16 klub dan Vietnam 13 klub. Sementara itu, kami hanya 12 klub saja,” lanjut Semuanyabola.
Karena itu, Semuanyabola mendorong MFL menambah jumlah peserta menjadi 18. Ada wacana pada 2023, Liga Super Malaysia menambah jumlah kuota tim, dari yang awalnya 12 menjadi 18 klub. iNewsSidoarjo.id
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan