Kediri Berdarah, 4 Orang Tewas & 5 Kritis di Desa Pojok Usai Disabet Celurit

KEDIRI, sidoarjo.iNews.id-Kabupaten Kediri, khususnya Warga Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Kecamatan Wates saat ini tengah gempar, Senin (07/3/2022). Penyebabnya, empat orang tewas dan lima lainnya kritis berat karena sabetan celurit.

Melansir dari Kediri.iNews.id, kejadian berdarah itu diduga dilakukan oleh Riyanto (35), terduga pelaku pembacokan terhadap para korban. Saat ini masih belum diketahui apa motif terduga pelaku hingga tega menghabisi nyawa para korban itu.

Baca Juga

Motifnya Ingin Beli Rokok, Pembacok Lansia di Bantul Ditangkap Polisi

Namun, menurut keterangan perangkat desa setempat H (40) menceritakan, awalnya pelaku (Riyanto) terlibat cek-cok dengan Ibu korban.

Kegaduhan tersebut sontak membuat para tetangga berdatangan ke rumah pelaku. Adik korban yang tidak terima ibu kandungnya di ancam pelaku membela ibu kandungnya.

Namun naas, pelaku yang saat itu membawa sabit pencari rumput membabi buta melakukan pembacokan terhadap adik pelaku hingga tewas.

Melihat hal itu tetangga korban yang sempat melihat dan melerai kejadian tersebut malah menjadi sasaran pelaku melampiaskan kekesalannya.

Tak ayal tiga orang tetangga korban menjadi korban keganasan pelaku, hingga mereka bertiga bersimbah darah dan tewas.

Keganasan pelaku tak sampai disitu saja. Korban kembali berjatuhan ketika pelaku mengayunkan sabitnya kepada tetangganya yang berupaya melerai kegilaan korban.

Alhasil, akibat ayunan sabit Riyanto yang mengamuk, 4 orang tewas dan 5 orang kritis dan dilarikan ke RS terdekat.

"Saya belum paham tentang kronologisnya, hanya saja menurut keterangan warga, gegeran keluarga," terangnya.

H menjelaskan, bahwa sampai saat ini korban yang meninggal ada 4 orang. Sedangkan 5 lainnya juga warga sekitar kritis dan saat ini sudah ditangani pihak medis.

Untuk diketahui, sampai saat ini proses evakuasi korban masih berlanjut dari pihak kepolisian. Sementara data data korban masih menunggu pihak Polres Kediri. Kini pelaku sudah diamankan pihak yang berwajib.

Editor : Nanang Ichwan