Dengan begitu, sambung Kholis, pihaknya sudah melakukan pendalaman kembali. “Harapanya adalah kami bisa menyampaikan lebih detail bagaimana polemik tentang asuransi tersebut. Nanti akan kami sampaikan di forum yang lebih teknis dan resmi.
"Kita lakukan bersama keluarga korban baik itu paguyuban, yayasan, perhimpunan atau komunitas yang mewadahi. Agar tidak ada lagi pertanyaan di keluarga korban tentang asuransi tersebut,” ungkapnya.
Kapolres AKBP Putu Kholis juga menekankan bahwa Polres Malang berkomitmen untuk terus bersama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Pihaknya berjanji akan membantu dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan bantuan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Tragedi Kanjuruhan menjadi introspeksi bagi kami di Polres Malang. Sampai kapan pun, kami akan terus mendampingi, membantu, dan memfasilitasi keluarga korban. Tidak ada batasan waktu,” pungkasnya.
Sementara itu menurut Kasi Humas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang, Selain menggelar doa bersama Polres Malang juga mengibarkan bendera setengah tiang sebagai wujud penghormatan Polres Malang terhadap keluarga korban serta masyarakat yang masih merasakan luka yang mendalam.
"Pengibaran bendera setengah tiang ini dilakukan di Mako Polres Malang dan Polsek jajaran sebagai bentuk penghormatan kami kepada korban yang telah berpulang dalam Tragedi Kanjuruhan," ungkap AKP Dadang di Polres Malang.
Puncak acara akan berlangsung sore hari nanti di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, yang telah mendapatkan konfirmasi dari yayasan dan dukungan dari pihak Waskita Karya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan