Pada program perdana ini, lanjut Gusti, para peserta adalah penyandang disabilitas tunanetra yang masih usia muda sehingga nanti bisa menukarkan ilmunya ke penyandang disabilitas lintas usia.
"Sementara ini pesertanya tuna netra muda, nanti jika mereka sudah mahir, mereka bisa mengajarkan kepada para tuna netra yang lainnya," lanjut Gusti.
Sementara itu, Direktur Griya Zakat Indonesia Andrias Eko menjelaskan, pelatihan digital bagi tuna netra ini merupakan program kedua dari Griya Zakat. Sebelumnya telah digelar program pertama yakni berbuka puasa bersama mualaf.
"Hari ini kami melaksanakan program kedua yaitu program disabilitas berdaya. Jadi program yang menitikberatkan pada memberdayakan tuna netra," jelas Andrias.
Lebih lanjut Andrias mengharapkan mereka bisa berkarya dan sukses seperti anak anak lainnya. Kendati mereka memiliki keterbatasan fisik.
"Output dari program ini adik-adik bisa menjadi ahli di bidang digital, dan mampu berdikari, berkarya seperti pada umumnya anak normal," harapnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan