JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Al-Mutsanna bin Haritsah asy-Syaibani adalah pemimpin pasukan dalam awal masa penaklukan Kekaisaran Sasaniyah di era Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Beliau wafat sebelum kemenangan pasukan Muslim dalam Pertempuran Qadisiyyah. Ia menjadi tokoh yang dihormati dalam sejarah Irak modern karena keterlibatan militernya tersebut, dan namanya pernah dijadikan nama gerakan politik Pan Arabisme Nadi al-Muthanna di Irak.
Selain itu namanya juga diabadikan sebagai nama Kegubernuran Al-Mutsanna yang terletak di selatan Irak. Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Abu Bakr As-Siddiq" yang diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah (PT Pustaka Litera AntarNusa, 1987) menjelaskan bahwa sebagian sejarawan mencatat sebelum berangkat ke Irak, Al-Mutsanna menghadap Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq di Madinah, yang dikutup dari sindonews.com pada Selasa (16/1/2024).
Ketika menanyakan tentang Al-Mutsanna dan diketahuinya siapa orang itu dan apa peranannya di Bahrain ketika perang Riddah, ia mengeluarkan perintah kepada Khalid bin Walid supaya segera datang.
Ia ditugaskan membantu Al-Mutsanna dalam menghadapi pasukan Ormizd dan orang-orang Arab yang mendukungnya dan melepaskan mereka dari penguasa Persia yang kejam ini.
"Menurut hemat kita sumber ini lebih dapat diterima, meskipun kita tak dapat memastikan tanpa ada pegangan yang lebih autentik," ujar Haekal.
Sebenarnya Al-Mutsanna sudah dapat mengalahkan Persia dan tidak lagi memerlukan bantuan, dan kemenangannya itu mendorong pikiran Abu Bakar untuk menyerbu Irak.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan