Kisah Penaklukan Irak! Pasukan Muslim Dapat Mukjizat di Sungai Tigris

Mereka sudah berada di dekat Asim saat ia sudah mendekati selat. Asim memerintahkan anak buahnya: "Panah, panah!" Mereka segera membidik dengan sasaran mata kuda lawan. Begitu bidikan itu mengenai matanya, kuda Persia itu berbalik lari ke belakang. Para kesatria pasukan berkuda Persia itu tak berdaya menghadapi mereka yang sudah terjun menantang maut di tengah-tengah gejolak sungai tanpa peduli lagi apa yang akan menimpa diri mereka.
Tetapi tak seorang pun dari regu yang mengerikan itu yang cedera. Bahkan Asim sendiri yang pertama mendarat ke seberang pantai. Pasukan Persia berlarian di depannya. Qa'qa' segera menyusulnya dengan regunya dan tak seorang pun lagi sekarang yang masih tinggal di pantai. Melihat pasukan yang sudah begitu kuat di selat Mada'in, Sa'd bin Abi Waqqas memerintahkan semua anggota pasukan berkudanya yang ribuan jumlahnya itu serentak menyerbu masuk ke sungai yang sedang bergejolak itu, seperti yang dilakukan Asim tadi.
Sungai yang saat itu sudah penuh kuda tak tampak lagi airnya. Para nelayan perahu dan awak kapal orang-orang Persia diperintahkan oleh Asim untuk bertolak ke seberang Bahrasir untuk mengangkut pasukan Muslimin yang tidak menyeberang dengan kuda. Ketika Sa'd dengan angkatan bersenjatanya menyeberang penghuni Mada'in sudah lari semua. Yang masih tinggal hanya mereka yang bertahan di Istana Putih. Tetapi mereka tidak mengadakan perlawanan. Bahkan setuju mereka membayar jizyah.
Pintu Istana pun dibuka untuk pasukan Muslimin. Inilah salah satu mukjizat perang, yang hampir tak masuk akal. Dalam al-Bidayah wan-Nihayah Ibn Kasir selesai melukiskan secara terinci menyebutkan:
"Itulah peristiwa besar dan hal yang amat penting, yang amat mulia dan yang luar biasa, suatu mukjizat Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam yang diciptakan Allah untuk sahabat-sahabatnya, suatu hal yang tak pernah terjadi di negeri itu atau di mana pun di dunia ini." iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan