Hudiyono, Pensiunan ASN Sidoarjo yang Meninggalkan Jejak Inspiratif Dunia Pendidikan dan Pariwisata

Tak hanya itu, saat Hudiyono menjabat sebagai Kepala Bidang SMK di Dinas Pendidikan Pemprov Jatim, dia diberikan tugas menyusun konsep dua track yakni SMA dimoratorium, agar para pelajar mendapatkan pengetahuan juga ketrampilan.
"Dengan ada dua track ini kemudian Pakde Karwo Gubernur Jatim saat itu, membuatkan kebijakan SMK mini, dimana SMK yang ada di pondok pesantren dibolehkan memberikan ketrampilan selama enam bulan. Sedangkan mentornya adalah pelaku industri, dan Alhamdulillah semuanya berjalan lancar," jelasnya.
Dengan berbagai terobosan yang ditorehkan, sosok Hudiyono kemudian diangkat sebagai ketua penyelenggara ujian nasional dinas pendidikan Jatim. Dan ia disekolahkan di UGM khusus mempelajari Ilmu ukur, tentang cara pembuatan kwalitas soal yang baik.
"Dengan ilmu yang saya dapat di UGM, membuahkan hasil, di zaman saya saat di kanwil dikbud, pernah meraih gelar terbaik se indonesia di bidangan Ujian Nasional," kata Hudiyono.
Dengan selalu menerapkan metode olah pikir, olah roso, dan olah rogo saat berdinas di dinas pendidikan, sosok Hudiono sudah dikenal sebagai pencetus ide program yang cemerlang.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan