Dies Natalies, Siswa SMPN 1 Tanggulangin Unjuk Kebolehan Menari dan Pamerkan Kerajinan Tangan

SIDOARJO, iNews.id - Ratusan siswa SMPN 1 Tanggulangin (Sintag) menunjukkan kebolehannya dalam menari dan membuat kerajinan tangan dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Sintag yang ke-40, Sabtu (18/11/2023).

Para pelajar dari kelas tujuh hingga sembilan ini membawakan berbagai tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Tari Banjari Spintag, Gajak Gijik Betawi, Tari Legong Bali, Tari Remong hingga pertunjukan Drama Cinderelas.

Kepala Sekolah SMPN 1 Tanggulangin Nurul Huda mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis Sintag yang mengusung tema "Local Pride". Tema ini dipilih untuk mengajak para pelajar untuk mengenal dan melestarikan budaya khas nusantara.

"Kami ingin agar para pelajar tahu bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Dengan mengenal budaya nusantara, mereka akan lebih mencintai dan bangga dengan bangsanya," kata Huda.

Selain menampilkan tarian, para pelajar juga memamerkan berbagai kerajinan tangan yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti batik eco print. Kerajinan tersebut merupakan hasil karya anak didik dari Sintag.

"Kami ingin menunjukkan bahwa Sintag juga memiliki keunggulan di bidang seni dan budaya. Kerajinan tangan ini merupakan salah satu buktinya," kata Huda.

Ia juga berharap, para pelajar dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mengenal dan melestarikan budaya nusantara. Menurutnya, teknologi informasi dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkenalkan budaya nusantara kepada masyarakat dunia.

"Kami ingin agar budaya nusantara tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh masyarakat dunia," kata Huda.

Kegiatan Dies Natalis Sintag yang ke-40 ini berlangsung meriah dan dihadiri oleh ratusan siswa, guru, dan orang tua siswa. 

Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Dr Tirto Adi mengapresiasi kegiatan Dies Natalis Sintag. Ia mengatakan, kegiatan tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk melestarikan budaya nusantara.

"Kami selalu mendorong sekolah untuk mengadakan kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema kearifan lokal, seperti kegiatan tadi. Kami juga mendorong agar sekolah tidak hanya menampilkan, tapi juga menulis tentang kearifan lokal agar tetap abadi," kata Tirto.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan