Dosen dan Mahasiswa UNESA Gelar Pelatihan Metode VAKT untuk Siswa Disleksia

Dengan metode vakt ini, lanjut Marlin, agar kesulitan dalam membedakan contoh huruf u dan n bisa diatasi dengan banyak input sensori, sehingga kami memberikan banyak paket handycraft.

"Ada 72 paket handycraft yang kami serahkan kepada pihak sekolah untuk bisa di pakai sebagai media pembelajaran mengenal angka dan membaca," imbuhnya.

Baca Juga

Awalnya Iseng, Wanita Cantik asal Mojokerto Ini Jadi Perawat di Jerman

Terpisah, Kepala sekolah SD Hang Tuah 1 Surabaya, Leny Susanty, M.pd sangat mengapresiasi adanya kegiatan PKM di sekolahnya dengan metode vakt.

"Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan dengan metode ini. Saya mendapatkan banyak ilmu baru tentang teknik kinestetik dan taktil. Memang di sekolah kami, ada anak disleksia namun hanya 1 atau 2 anak saja.Tahun ini, siswa kami yang disleksia sudah masuk kelas 4 dan alhamdulillah sudah bisa menyesuaikan diri dan perkembangan baik dalam mengatasi kesulitan membaca," jelasnya.

Masih menurut Leny, dengan adanya metode pelatihan hari ini, pihaknya yakni akan berdampak positif kepada anak didik, melalui keterampilan membuat handycraft yang dinilai cukup menarik untuk diterapkan disekolah.

Baca Juga

Kisah Haru Seorang Ibu Mewakili Wisuda Putranya di Unesa yang Sudah Tiada, Pihak Kampus Adakan Doa B

"Adanya kegiatan pelatihan ini saya yakin akan berdampak positif bagi kami dan anak didik," pungkasnya.

Sementara itu, anggota PKM sendiri terdiri dari Dosen: Made Marlin Minarsih, S.pd, M.pd selaku ketua, Dr. Asri Wijiastuti, M.pd,  Prof. Siti Mashitoh, M.pd, Ima Kurroatun Aini, M.pd serta Devina Rahmadiani Kammarudin M.pd. dan 3 mahasiswa prodi PLB semester 5 yakni Wahyu Nurfaizi W, Ahmad Zulvikar H, Naila Khoiroh N.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan