Tak hanya itu, Ketua Dewan Kesenian Kota Surabaya, Chrisman Hadi, melihat komitmen komunitas teater yang lahir di tahun 1993 ini dalam konsep kebangsaan yang kuat. Namun Chrisman melihat perjalanan 30 tahun yang sudah dilewati namun Teater Api masih hadir dan berkarya, Turut hadir dalam momen peringatan tersebut, Head of Language Wisma Jerman, Hannilette Diola, Cultural Program Wisma Jerman, Dhahana Adi serta dan Studentin Wisma Jerman, Lea Lunetta. Sementara dari Institut Francias Indonesia hadir Direktur IFI, Sandra Vivier dan Bidang Komunikasi dan Kebudayaan Pramenda Krishna.
Dalam momen peringatan anniversary ini, Teater Api Indonesia menggelar serangkaian acara. Mulai dari pameran seni rupa, yang menampilkan karya dari 4 seniman anggota Teater Api, Slamet Gaprak, Ridho dan M Saleh. Berikutnya, Sabtu (29/7) dilanjutkan dengan peluncuran website dan pemutaran video pertunjukkan.
Selanjutnya, Minggu (30/7) akan digelar pertunjukkan teater oleh Tony Broer, aktor, sutradara sekaligus dosen ISBI Bandung. Terakhir, peringatan ini ditutup dengan diskusi seni dan kebudayaan dengan pembicara Halim HD, networker kebudayaan dari Surakarta. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan