Lebih jauh Ia menjelaskan, dalam proses pembuatannya, bebek panggang kanton yang aromatik itu, kemudian dimarinasi dengan beragam bumbu spesial, lalu disiram saus, agar menghasilkan daging yang empuk dan rasa umami yang kuat.
“Dalam proses memasak, kita menggunakan saus hoisin yakni menggunakan saus sendiri seperti homemade, spesial dan soy base yang dituangkan di atas daging bebek,” imbuh Gary.
Dengan koki yang berpengalaman, mereka mengolah daging bebek agar mendapatkan rasa masakan yang pas, dan daging yang empuk, diperlukan waktu 18 jam.
Dari kiri ke kanan Garry Rassat (berkumis) dan Anthony Putihrai saat memberikan keterangan kepada awak media, Senin, (5/6/2023).
Gary menjelaskan, awalnya dari marinasi kemudian bebek dipanggang dan disiram dengan minyak panas sebelum disajikan kepada pengunjung.
“Dimandikan minyak panas itu tujuannya membuat kulitnya krispy dan menghangatkan kembali daging bebeknya,” ujarnya.
Tak hanya olahan bebek, restoran yang berada di Jalan Raya Gubeng no 66 ini, juga menyiapkan menu lainnya seperti oatmeal prawn atau udang goreng dengan campuran gandum dan telur serta sajian ikan malas dan buttersquid sajian cumi dengan saus butter, softsheel crab with Singaporean chili sauce.
“ Tidak saja menu serba daging bebek, kami juga menyajikan menu lainnya. Hidangan kami juga dizamin 100 persen halal, tidak menggunakan angciu dan semacamnya. Hal ini kami lakukan agar bisa dijual ke semua kalangan,” ungkapnya.
Selain keistimewaan menu, restoran ini juga memanjakan pengunjungnya, karena di lengkapi dengan fasilitas yang membuat nyaman seperti adanya dua private room, yang dilengkapi karaoke dan adanya coffee shop. Fasilitas ini membedakannya dari dua cabang sebelumnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan