2.Tidak Bisa Berpikir Jernih
Selanjutnya adalah pelempar tidak bisa berpikir jernih. Dalam hal ini, pelempar tidak bisa membuat keputusan, baik karena ambisinya sendiri atau karena cacat psikis mendalam yang disebabkan karena pengalaman hidupnya. Seperti pada pemain yang memiliki gerakan spasmodik dan tidak dapat dipahami dengan satu tangan.
Saat tangan lainnya mencengkram bola, memutar leher dengan cepat dan panik, disertai dengan mata melotot dan akhirnya bola dilemparkan secara semi-acak ke lapangan.
Pratama Arhan (Foto: Twitter/PSSI)
1. Terlalu Berambisi (Berlebihan) Terlalu berambisi terkadang membuat pesepakbola tidak dapat melakukan lemparan ke dalam dengan tepat sasaran ke rekan setimnya.
Para pemain seperti ini biasanya sesuka hati untuk melemparkan bola ke arah yang diinginkannya sehingga bola mudah dipatahkan lawan.
Alhasil, bola lemparan ke dalam justru mampu diamankan oleh pemain dari tim lawan. Dengan begitu, peluang untuk mencetak gol pun terbuang sia-sia.iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan