get app
inews
Aa Read Next : 5.000 Sertifikat Tanah Wakaf Bagikan Pemprov Jatim Akhir Bulan Ini

Gubernur di Afrika Selatan Ancam Tangkap Presiden Putin Jika Berkunjung ke Wilayahnya

Senin, 01 Mei 2023 | 20:41 WIB
header img
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: AP)

CAPE TOWN, iNewsSidoarjo.id - Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan mengunjungi Western Cape, Afrika Selatan pada Agustus 2023 mendatang. Rencana tersebut disambut sinis oleh Gubernur Western Cape, Afrika Selatan.

Bahkan, Gubernur Western Cape mengancam akan menangkap Vladimir Putin jika berkunjung ke wilayahnya. Putin dijadwalkan mengunjungi Western Cape untuk mengikuti pertemuan BRICS, blok negara berkembang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Seperti diketahui, Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ) pada Maret mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin terkait tuduhan kejahatan perang di Ukraina.

“Putin secara konsisten dan keras mengikis kebebasan rakyat Ukraina serta warga negaranya yang berani mengambil sikap berprinsip menentang tindakan brutalnya,” kata Gubernur Wetern Cape, Alan Winde, yang juga politikus oposisi, Partai Aliansi Demokratik (DA), dalam keterangannya pekan lalu.

Dia menyayangkan sikap pemerintah Afrika Selatan yang tetap mengundang Putin meski ada surat perintah penangkapan. Negara itu merupakan salah satu anggota ICJ yang berarti dituntut kerja samanya untuk menyerahkan Putin jika menginjakkan kaki.

"Pemerintah nasional tampaknya berniat untuk terus maju dan menjamu Presiden Putin pada pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan. Ini tidak bisa diterima dan menyedihkan,” kata Winde, seperti dilaporkan Anadolu.

Dia menambahkan, jika Putin datang ke Western Cape, petugas Law Enforcement Advancement Plan (LEAP) yang didanai Pemerintah Provinsi Western Cape akan menangkapnya.

"Jika Kepolisian Afrika Selatan tidak diperintahkan bertindak, kami yang akan melakukannya," ujarnya.

Winde menambahkan, provinsinya, yang juga mencakup Cape Town, tidak hanya memperjuangkan hak-hak dasar dan kebebasan warga Afrika Selatan, tapi juga menunjukkan solidaritas terhadap Ukraina dengan mengambil sikap menentang kekerasan yang dilakukan Rusia.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menegaskan, partai berkuasa yang dipimpinnya, Partai Kongres Nasional Afrika (ANC), memutuskan untuk keluar dari ICJ.

Editor : Nanang Ichwan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut