Logo Network
Network

Gagal di Dunia Pendidikan, Pemuda 30 Tahun Ini Jadi Miliader Berkat Keahlian IT

Ihsan Permana SP
.
Senin, 21 November 2022 | 12:08 WIB
Gagal di Dunia Pendidikan, Pemuda 30 Tahun Ini Jadi Miliader Berkat Keahlian IT
Dylan Field merupakan pemuda berusia 30 tahun yang saat ini telah berhasil menjadi miliarder muda. (Foto: YouTube Startup Grind)

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Setiap manusia punya talenta dan keahlian masing-masing yang diberikan Tuhan YME. Ya, siapa sangka pemuda 30 tahun ini yang gagal di dunia pendidikan, kini malah jadi miliader berkat keahliannya dalam dunia IT.

Dia Dylan Field namanya. Ia memutuskan keluar atau drop out (DO) dari perguruan tinggi pada 2012, namun pemuda berusia 30 tahun yang saat ini telah berhasil menjadi miliarder muda itu malah sukses berkat keahliannya menciptakan sebuah platform yang bermanfaat, terutama di dunia desain.

Dilansir dari iNews.id, Dylan Field sempat menggemparkan industri teknologi Amerika Serikat (AS). Pasalnya, saat baru berusia 20 tahun, dia bersama temannya mendirikan perusahaan rintisan (startup) teknologi bernama Figma.

Dikutip dari berbagai sumber, Figma merupakan platform desain kolaboratif yang dirintis oleh Dylan Field dan Evan Wallace pada 2012.

Platform tersebut kini menjadi andalan berbagai perusahaan terkenal di dunia, seperti Microsoft, dan berkompetisi langsung dengan beragam produk desain yang ditawarkan aplikasi desain vektor Adobe XD.

Field masuk jajaran miliarder setelah perusahaan yang didirikannya itu diakuisisi Adobe senilai 20 miliar dolar AS atau setara Rp313,14 triliun. Field berasal dari Penngrove, California. Dia lahir dari orang tua kelas pekerja.

Mendiang ayahnya, Andy bekerja sebagai terapis pernapasan, sementara ibunya Beth adalah guru spesialis sumber daya. Sebagai anak tunggal, Field sudah menunjukkan bakat sebagai jagoan teknologi masa depan di usia muda.

Ayahnya mengamati dia mulai 'sedikit aneh' dan memperhatikan dia sudah menyelesaikan masalah aljabar di usia enam tahun. Sang Ayah begitu ingat bahwa Field pernah bosan di sekolah menengah sehingga dia bergaul dengan petugas kebersihan yang ternyata ahli matematika.

Semasa kecil, Dylan Field juga sebenarnya sangat menyukai dunia akting. Dia pernah tampil dalam drama lokal serta pernah muncul di iklan televisi eToys dan Windows XP yang mengawali kariernya di dunia teknologi.

Singkat cerita, Dylan Field dan Evan Wallace bertemu saat belajar ilmu komputer di Brown University dan memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan bersama. Dylan Field diketahui mengambil Beasiswa Thiel.

Namun, dia memutuskan keluar atau drop out (DO) dari perguruan tinggi pada 2012 untuk membangun usaha yang kini berdiri dengan nama Figma. Dylan Field dan Evan Wallace membutuhkan waktu empat tahun untuk meluncurkan versi publik pertama dari papan sketsa virtual mereka untuk para desainer.

Sebagai Co-founder dan CEO Figma, Field memastikan Figma masih akan tetap beroperasi seperti biasa. Bedanya, Dylan nantinya bakal melapor langsung ke President Adobe, David Wadhwani.

"Kami berencana untuk terus menjalankan bisnis Figma seperti cara kami selalu menjalankan Figma. Selain itu, kami juga bakal terus melakukan apa yang kami anggap terbaik untuk komunitas, budaya kerja, dan bisnis kami," ucap Field.

Proses akuisisi ini juga bakal membantu Figma untuk memanfaatkan keahlian Adobe di bidang yang tidak dikuasai perusahaan tersebut. Di antaranya desain 3D, video, desain vektor, dan lain sebagainya.

Dengan begitu, bisnis Figma juga bakal ikutan maju. Akuisisi Figma tidak membuat Field memberikan kepemilikannya penuh kepada Adobe.

Dia masih memiliki sekitar 10 persen dari perusahaan. Forbes memperkirakan kekayaan bersih Field akan meroket menjadi 2 miliar dolar AS atau setara Rp31 triliun setelah kesepakatan selesai pada 2023.

Artikel ini telah tayang di iNews.id, berikut link beritanya :

https://www.inews.id/finance/bisnis/kisah-pemuda-do-dari-kampus-jadi-miliarder-berkat-jual-startup-desain/all

Editor : Nanang Ichwan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.