AMERIKA, iNewsSidoarjo.id-Kabar baik datang dari masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri. Dilaporkan bahwa mereka membangun masjid di Maryland, Amerika Serikat.
Masjid itu bernama The Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) Center.
Masjid tersebut dibangun antara lain atas bantuan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2014. Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin pun berkesempatan mengunjungi masjid tersebut.
Melangsir dari okezone.com Kunjungan dalam rangkaian menghadiri MTQ Internasional di Maryland ini untuk melihat perkembangan dan aktivitas masjid tersebut.
Rombongan diterima Imam Masjid Ustadz Fahmi Zubir, Presiden The IMAAM Ustadz Arif Mustofa, dan pengurus lainnya. Setelah Sholat Zuhur berjamaah di masjid berkapasitas 350 orang itu, dilakukan diskusi tentang aktivitas masjid dan perkembangan dakwah di Amerika secara umum.
"Alhamdulillah, sejak dibangun tahun 2014, masjid ini telah berfungsi baik, bahkan dipercaya oleh pemerintah setempat sebagai gambaran wajah Muslim Indonesia," terang Ustadz Fahmi Zubir, dikutip dari Kemenag.go.id, Senin (20/6/2022).
Ustadz Arif Mustofa menambahkan, Masjid The IMAAM Center telah aktif melayani umat Islam di Maryland, DC, dan Virginia dalam kegiatan ibadah maupun muamalah bahkan pendidikan nonformal.
Ada sekolah mingguan bagi anak, pengajian Sabtu untuk umum, hingga aktivitas ekonomi untuk membiayai operasional takmir.
Kamarudin Amin mengaku sangat senang masjid yang dahulu dibangun dari bantuan DIPA Bimas Islam, kini telah beroperasi dan menjadi pusat Islam masyarakat Muslim Indonesia di Amerika.
"Saya ingat, dulu kami berupaya keras mengalokasikan bantuan untuk pembangunan masjid ini, atas arahan Bapak Menteri. Sekarang, alhamdulillah saya menyaksikan masjid ini telah jadi dan running dengan baik, dengan beragam aktivitasnya," ungkapnya.
Diskusi yang disertai jamuan makanan ala Indonesia ini juga melahirkan beberapa ide ke depannya. Antara lain, perlunya pengiriman penceramah dan imam masjid untuk beberapa masjid di Amerika.
Kemudian dirasa perlu membuat madrasah sore untuk pemenuhan pendidikan agama anak-anak Indonesia di negara sekuler ini. Kamarudin menegaskan bahwa Indonesia adalah gudangnya imam yang disukai hafalan dan tilawahnya.
Demikian juga ada ribuan penceramah agama yang bercorak rahmatan lil alamin. Sangat cocok dengan konteks Amerika yang multikultural ini. Maka itu, pihaknya akan mengupayakan terwujudnya harapan-harapan tersebut.
"Untuk kemajuan dakwah Islam dan soft diplomacy Indonesia di negara adidaya ini," tukasnya. Allahu a'lam bisshawab. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan