Menjaga Tongkat Selama 3 Tahun hingga Akhirnya Menjadi Wali
Raden Said memohon kepada sang pria tua untuk menjadikannya sebagai seorang murid. Mendengar hal itu, Sunan Bonang lantas memberikan Raden Said sebuah "ujian" apabila benar-benar ingin menjadi muridnya.
Beliau mengeluarkan dan menancapkan tongkat yang menjadi salah satu karomahnya itu di pinggir kali. Lantas memerintahkan Raden Said menjaga benda tersebut tetap tertancap sampai ia kembali.
Sang Brandal Lokajaya pun langsung melaksanakan syarat tersebut dan duduk di tepi kali dan tongkat tersebut. Sementara Sunan Bonang pergi meninggalkannya dengan melintasi sungai dengan berjalan di atas air tanpa sedikit pun terkena percikan air, ini merupakan salah satu karomahnya.
Sementara Raden Said meneruskan perintah Sunan Bonang untuk menjaga tongkat tersebut di pinggir kali. Ia yang mulai merasa bosan lantas berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala untuk memintanya tertidur layaknya seorang pemuda di Gua Kahfi saat zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dahulu.
Doa tersebut diijabah hingga akhirnya Brandal Lokajaya tertidur selam 3 tahun lamanya. Selama itu Sunan Bonang baru kembali. Tiga Tahun terlelap dalam tidurnya, Sunan Bonang membangunkan Brandal Lokajaya dengan cara mengumandangkan azan di sampingnya.
Setelah terbangun dari tidurnya, Sunan Bonang mengajak Brandal Lokajaya menuju pesantrennya di wilayah Tuban untuk diajarkan ilmu agama.
Akhirnya Raden Said atau Brandal lokajaya menjadi salah seorang pendakwah seperti gurunya dan terkenal dengan sebutan Sunan Kalijaga. Namanya itu sendiri berarti seorang ulama yang menyebarkan Islam dan pernah menjaga Kali sesuai perintah gurunya Sunan Bonang.
Setelah menjadi wali, Sunan Kalijaga pun memiliki beberapa karomah seperti dapat mengubah rupanya hingga konon sempat bertemu Nabi Khidir Alaihissallam.iNewsSidoarjo.id
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait