Satu-satunya "kendala" non-teknis yang muncul hanyalah permintaan segelintir siswa untuk mengganti mata pelajaran pilihan setelah mendaftar—hal yang memang tidak diperbolehkan. Dua siswi peserta TKA, Asofana Najma Annalia Ramadani dan Farah Dioche Alvangvira, berbagi pengalaman mereka usai menyelesaikan tes 2 jam tersebut.
Annalia yang mengambil Matematika Tingkat Lanjut dan Fisika, mengaku sempat merasakan ketegangan. "Saya sudah menyelesaikan semua soal tanpa kendala. Ujian dibagi menjadi 10 menit pertama adalah latihan soal, 60 menit pertama mata pelajaran pilihan pertama, dan 60 menit kedua mata pelajaran pilihan kedua," jelas Annalia yang bercita-cita masuk jurusan Teknik Fisika.
Meski demikian, Annalia sempat dibuat grogi saat mengerjakan soal Fisika. "Jadi kendalanya saat lupa rumus agak lama mengerjakan soalnya," katanya jujur.
Sementara itu, Farah yang mengambil mata pelajaran Sosiologi dan Bahasa Inggris, mengaku tidak ada kendala spesifik. Namun, secara umum ia mengakui bahwa tingkat kesulitan soal TKA cukup tinggi. "Tapi, secara umum mengakui ujian itu susah. Lumayan susah," pungkasnya.
Dengan bekal persiapan matang dan semangat juang yang tinggi, ratusan siswa Smamita ini berharap hasil TKA dapat mulus menghantarkan mereka menuju gerbang pendidikan tinggi yang diimpikan
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait
