SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Proses evakuasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, berlangsung penuh kehati-hatian. Hingga Senin (29/9/2025) malam, sebanyak 33 korban luka berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Meski alat berat sudah disiapkan, tim SAR gabungan belum berani menggunakannya. Hal ini karena getaran alat berat dikhawatirkan memicu runtuhnya sisa bangunan, yang dapat membahayakan korban maupun petugas penyelamat.
“Alat berat sudah disiapkan di lokasi, tapi belum kita gunakan karena khawatir getaran membuat bangunan lain runtuh dan menimpa rescuer yang sedang bertugas,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, kepada iNews.
Nanang menjelaskan, struktur bangunan empat lantai yang ambruk sangat tidak stabil, sehingga setiap gerakan di sekitar area reruntuhan harus dilakukan secara hati-hati.
“Masih ada kemungkinan jika ada getaran, bangunan akan ambruk lagi. Kami harus sangat hati-hati agar rescuer tidak tertimpa bangunan,” tegasnya.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait
