Edukasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran sejak dini akan tanggung jawab terhadap bumi. Supriadi menegaskan bahwa kegiatan ini adalah inisiatif berkelanjutan dan bukan sekadar respons terhadap imbauan pemerintah. "Kami sudah rutin ke sini setiap tahun, sejak 2016. Ini bagian dari tanggung jawab moral kami untuk ikut menjaga kelestarian alam," kata Supriadi, menunjukkan komitmen jangka panjang mereka.
Penanaman ini tidak hanya sekedar menanam pohon, tetapi juga menanam kebaikan untuk masa depan lingkungan yang lebih hijau dan lestari. Tak hanya menanam bibit mangrove, para siswa juga membersihkan lingkungan sekitar mangrove.
Mereka tanpa ragu memungut sampah plastik yang terbawa arus. “Perlu diketahui, sampah kemasan maupun botol plastik ini tidak bisa terurai begitu saja. Butuh puluhan tahun. Sehingga butuh peran dan kepedulian kita untuk menjaga kelestarian lingkungan,” kata Supriadi di sela kegiatan.
Rencananya, kegiatan serupa akan terus dilanjutkan dengan variasi konsep yang unik dan menyenangkan setiap tahunnya. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat dipadukan dengan aksi nyata untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“Pohon mangrove yang kita tanam hari ini bisa dirasakan manfaatnya selama 20 tahun kedepan. Kegiatan ini bukan sekedar menanam pohon tapi juga mengajarkan menanam kebaikan untuk masa depan bumi,” ujarnyasnya.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa meskipun belajar dari rumah, semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan tetap dapat terjalin erat. “Surabaya semakin hijau berkat kontribusi nyata dari generasi muda yang peduli akan masa depan bumi,” tutupnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait
