Artefak yang direpatriasi meliputi berbagai benda dari koleksi perang Puputan Badung yang diambil selama intervensi Belanda di Bali pada tahun 1906, dan arca-arca bersejarah dari Candi Singhasari di Jawa Timur.
Nantinya seluruh koleksi itu akan dikelola oleh Indonesia Heritage Agency dan dipamerkan kepada publik di Museum Nasional Indonesia pada 15 Oktober 2024.
Apa saja bendanya?
Diketahui koleksi tersebut mencakup satu arca Ganesha, arca Brahma, arca Bhairawa, dan arca Nandi yang sebelumnya sudah dipulangkan pada repatriasi tahun 2023. Seluruh koleksi yang berhasil direpatriasi akan dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya atau Indonesian Heritage Agency.
Benda-benda bersejarah itu juga akan dipamerkan dalam rangka pameran kembali Museum Nasional Indonesia yang akan dibuka untuk umum pada tanggal 15 Oktober.
Pameran ini disebut Hilmar tak hanya menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah itu. "Tetapi," demikian Hilmar," juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budayanya."
Dia menambahkan penelitian asal-usulnya dapat meningkatkan wawasan mendalam tentang sejarah dan peran benda-benda itu dalam konteks peradaban Nusantara.
"Sehingga memungkinkan generasi saat ini dan yang akan datang untuk menghargai lebih dalam warisan budaya yang kita miliki," paparnya.
Dia lalu berharap repatriasi itu dapat memperkuat identitas budaya nasional, sekaligus simbol hubungan diplomatik yang semakin erat antara Indonesia dan Belanda. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait