Unik, Perusahaan Asal Australia Ini Ciptakan Bakso dari DNA Mammoth?

Andera Wiyakintra,
Gokil, Perusahaan Asal Australia Ini Bikin Bakso dari DNA Mammoth

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Sebuah perusahaan asal Australia baru saja membuat makanan dengan bahan dasar yang super unik, yaitu bakso DNA Mammoth. Diketahui Mammoth sudah punah sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Fosil gajah purba berukuran besai ini telah ditemukan di situs penggalian di seluruh Amerika Utara dan lapisan es Siberia. Vow, perusahaan di balik inovasi ini, berharap bakso ini akan memicu penelitian tentang sumber daging alternatif, sehingga orang-orang lebih memilih pilihan daging yang mementingkan faktor berkelanjutan daripada daging tradisional.

Salah satu spesimen yang paling terawetkan dengan baik yang ditemukan hingga saat ini adalah bayi mammoth berusia 30.000 tahun yang ditemukan di sebuah tambang emas di wilayah Yukon, Kanada.

Dikutip dari okzone.com pada Senin (2/9/2024) melalui TechCrunch, prosedur pembuatan bakso ini tentu saja berbeda dengan pembuatan bakso pada umumnya. Para ilmuwan menggunakan urutan DNA yang ditemukan dalam otot mammoth untuk membuat bakso.

Namun, karena urutannya tidak lengkap, mereka mengisi bagian yang hilang dengan kode serupa yang ditemukan pada gajah. Kemudian, mereka menumbuhkan bakso di dalam sel bayi domba. Perusahaan yang membuat bakso ini mengatakan bahwa mereka dapat terus membuat lebih banyak bakso dengan menggunakan proses ini, yang hanya membutuhkan waktu beberapa minggu.

Tim di belakang Vow awalnya mempertimbangkan untuk membuat nugget dari DNA burung dodo (burung punah yang tidak bisa terbang), tapi mereka beralih ke daging mammoth, karena ada lebih banyak informasi yang tersedia mengenai mammoth.

Mereka bahkan mendiskusikan kemungkinan untuk membuat suplemen berbasis kolagen menggunakan rangkaian kolagen dari dinosaurus, yaitu Tyrannosaurus Rex. Dalam sebuah wawancara, orang-orang di balik perusahaan ini menjelaskan bahwa Vow memilih DNA mammoth untuk produk daging hasil kultur pertamanya karena hal ini merepresentasikan hilangnya keanekaragaman dan perubahan iklim.

Kemudian perusahaan tersebut menjelaskan bahwa proses tersebut dapat dilakukan pada hewan apapun yang memiliki biopsi dari hewan target, seukuran kacang almond. Sayangnya, perusahaan ini tidak dapat memproduksi daging dodo karena, saat ini tidak ada informasi genetik yang dapat diakses.

Misi ambisius perusahaan ini adalah merevolusi industri daging dengan menciptakan daging hasil budi daya yang dapat melampaui kualitas dan rasa daging yang diternakkan secara konvensional, dan pada akhirnya menggantikan daging konvensional. Sebagai langkah pertama untuk mencapai hal ini, Vow menargetkan restoran kelas atas di mana para penggemar makanan mendambakan pengalaman kuliner yang unik dan istimewa dan bersedia membayar mahal.

Menariknya, tim Vow tidak berhenti hanya dengan mereplikasi jenis daging yang umum; mereka juga menjajaki kemungkinan untuk memproduksi daging eksotis seperti zebra, yak, dan bahkan kura-kura Galapagos! Dengan teknologi mutakhir dan visi yang berani, Vow mendorong batas-batas yang mungkin dilakukan dalam produksi daging yang berkelanjutan. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network