Kepala KUA Pulung, Muhammad Sudartono, mengungkapkan bahwa pernikahan dengan mahar hewan ternak baru pertama kali terjadi di wilayahnya. Biasanya, mahar pernikahan di Ponorogo berupa perhiasan emas, seperangkat alat salat, atau uang tunai.
"Boleh saja, yang penting sama-sama menerima dan pihak perempuan juga sudah terima. Sapinya juga ada kuitansi pembelian," jelas Sudartono.
Pernikahan Danang dan Dita menjadi bukti bahwa cinta dan kesetiaan tidak selalu diukur dengan materi. Mahar yang unik ini pun menjadi simbol kasih sayang Danang kepada sang istri dan harapannya untuk hidup sejahtera bersama.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait