HAITI, iNewsSidoarjo.id – Geng-geng bersenjata menyerbu penjara utama di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, dan membebaskan banyak narapidana. Seorang jurnalis lokal mengatakan kepada BBC News, sebagian besar dari sekitar 4.000 pria yang ditahan di sana kini telah melarikan diri.
Pemimpin geng Jimmy Chérizier (dijuluki "Barbekyu") mengumumkan serangan terkoordinasi untuk menyingkirkannya.
“Kita semua, kelompok bersenjata di kota-kota provinsi dan kelompok bersenjata di ibu kota, bersatu,” kata mantan petugas polisi, yang diduga berada di balik beberapa pembantaian di Port-au-Prince, dikutip dari okzone.com pada Senin (4/3/2024) melalui BBC.
Di antara mereka yang ditahan adalah anggota geng yang didakwa sehubungan dengan pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada 2021.
Kekerasan di Haiti, negara termiskin di benua Amerika, semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Geng yang bertujuan menggulingkan Perdana Menteri (PM) Ariel Henry menguasai 80% Port-au-Prince. Peningkatan kekerasan terbaru dimulai pada Kamis (29/2/2024), ketika PM melakukan perjalanan ke Nairobi untuk membahas pengiriman pasukan keamanan multinasional pimpinan Kenya ke Haiti.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait