SIDOARJO, iNews.id-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaunching Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah Tahap II, di Gudang Bulog Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo, Rabu (13/9).
Launching ini ditandai dengan pemberangkatan 8 truck yang akan mendistribusikan bantuan beras oleh Gubernur Khofifah didampingi Pemimpin Wilayah Perum BULOG, beberapa Kepala OPD dan Direktur BUMD.
Total bantuan beras yang disalurkan untuk tahap II ini sebanyak 102 ribu ton untuk 3,4 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jawa Timur. Dimana, Setiap bulannya akan disalurkan 34 ribu ton beras, dan setiap KPM menerima bantuan sejumlah 10 kg beras selama 3 bulan.
Gubernur Khofifah berharap bantuan pangan berupa beras bagi 3,4 juta KPM ini akan menjadi bantalan sosial masyarakat dan sekaligus bisa memberikan penetrasi harga di pasar terutama untuk beras dengan kualitas medium.
"Dari 3,4 juta KPM yang sudah terverifikasi sebanyak 3,2 KPM dan 200 ribu sisanya masih dalam proses verifikasi. Mudah-mudahan bisa segera selesai sehingga mereka juga bisa mendapatkan hak mereka mendapatkan bantuan pangan dari cadangan beras pemerintah," terang Khofifah.
Penyaluran bantuan pangan ini, lanjut Khofifah diharapkan bisa menjadi penetrasi terhadap naiknya harga beras di pasar, dan di satu sisi naiknya Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) bisa memberikan manfaat bagi para petani.
"Tentu kita berharap bahwa ini akan memberi nilai tambah bagi para petani," imbuhnya.
Khofifah mengungkapkan, kenaikan harga beras dipicu karena naiknya harga GKG dan GKP. Dimana, harga beras ini tidak hanya terjadi di Jatim tapi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Memang harga GKP dan GKG sampai di penggilingan diatas HET, itulah yang menyebabkan harga beras, di pasar juga di atas HET," tandasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait