Jika judi online tidak diberantas, tentu saja akan ada korban-korban baru dan mengancam masa depan anak-anak. Sebab, ketika anak-anak berhasil mencoba satu kali bermain judi maka dirinya akan mulai kecanduan.
“Jadi, judi itu menstimulasi reward sistem di otak. Apa itu reward sistem? Itu adalah bagian di otak yang mana ketika bagian ini teraktivasi, seseorang merasa nyaman, senang, sehingga ingin mengulanginya kembali. Khususnya saat menang,” tutur Karina.
Isty, M.Psi., selaku Psikolog Anak saat dihubungi oleh MNC Portal Indonesia. Hal tersebut akan membuat anak-anak nanti menjadi tidak fokus dalam belajar. Keadaan ini mengganggu mereka dalam meraih kesuksesan di masa depan.
“Jika tidak bisa menghentikan diri terhadap keinginan yang sangat menggebu-gebu untuk berjudi, pikiran yang terus menerus ke perjudian tentunya bisa mempengaruhi prestasi akademik,” ucap Karina.
Tidak hanya itu saja, bahayanya ketika seorang anak telah kecanduan judi online bisa membuat mereka mengalami gangguan mental hingga yang paling parah adalah bunuh diri.
“Kalau kecanduan, dan sudah masuk ke kategori gangguan psikologis, dampaknya bisa beda-beda, tergantung dari masing-masing diri,” ujar Karina. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait