Ia pun kemudian lantas berangkat dan bertanding di Jerman selama kurang lebih dua pekan atau pada 11 - 25 Juni 2023. Menariknya seluruh akomodasi Zidan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
"Biaya ditanggung negara, mulai dari penginapan, makan, tiket pesawat pulang - pergi," ungkapnya.
Ajang cabor tenis meja yang diikutinya tersebut diperuntukkan bagi atlet berusia dibawah 21 tahun. Zidan turun di kategori single putra dan untuk ganda campuran bersama rekannya bernama Prameswari asal Solo, Jawa Tengah.
"Sebenarnya dapat medali perak itu dua, jadi saya main di dua kategori, yang ganda campuran berpasangan dengan Prameswari asal Solo, Jawa Tengah," katanya.
Pada kategori single putra, total ada 11 lawan yang dihadapinya dari berbagai negara. Menurutnya, lawan terberat yakni saat partai final melawan atlet asal Hongkong. Seingatnya, dia saat itu kalah dengan skor 3 - 1.
"Atlet Hongkong terlihat lebih siap dan prestasinya dikenal cukup bagus. Alhamdulillah, kalau lawan yang termudah dari Chinese Taipe, saya sempat (satu set) bisa menang 11 - 0," katanya.
Dirinya membeberkan kunci kesuksesan menggondol juara dua di ajang tersebut yakni konsisten dalam berlatih. Pasalnya ia telah terbiasa berlatih sehari menghabiskan waktu 4 - 5 jam untuk latihan saja.
"Latihan harus disiplin, tidak pernah telat, saya biasanya setelah pulang sekolah, kadang jam 3 sore sampai jam 8 malam, atau jam 2 siang sampai Maghrib. Kalau waktu kelas V SD itu bisa dari jam 3 sore sampai jam 12 malam," katanya.iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait