Namun pada kasus yang di Kecamatan Krucil itu, dimungkinkan pada proses pembelahannya terganggu. Sehingga terlahir, sapi berkepala cabang dengan dua mulut.
"Dan terkait apa yang mengganggu pembelahan diri sel telur, itu memerlukan riset untuk memastikannya," jelasnya.
Niko mengimbau, kepada pemilik sapi untuk rutin memeriksakan kesehatan hewannya kepada dokter hewan atau petugas teknis kesehatan hewan, terlebih bagi sapi yang kondisinya sedang mengandung.iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait