Padahal, karambol adalah olahraga yang populer di Asia. Nadeeka tidak lagi menghasilkan uang dari pekerjaannya sebagai wasit. Suaminya kini menjadi sopir taksi untuk mencari nafkah.
“Kami tidak mampu membeli daging atau telur lagi karena harganya melonjak enam kali lipat. Anak-anak juga sering bolos sekolah karena ongkos bus tidak terjangkau. Saya berdoa agar harga gas dan listrik akan turun suatu hari nanti,” kata Nadeeka.
Sebelumnya dikabarkan bahwa pendapatan masyarakat menurun, sedangkan harga pangan melonjak sejak Sri Lanka lumpuh akibat krisis keuangan terburuk pada 2022. Setelah berbulan-bulan listrik kerap padam dan negara itu kehabisan bahan bakar, orang-orang menggerebek kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaska pada 9 Juli 2022.
Presiden Rajapaksa berujung melarikan diri. Sejak saat itu, pemerintah Sri Lanka berhasil merundingkan bantuan keuangan dari IMF. Namun tingkat kemiskinan meningkat dua kali lipat.
Meskipun inflasi telah turun menjadi 12% pada Juni dari 54% pada Februari, pemerintah masih berjuang mengendalikan kenaikan harga-harga akibat pendapatan rumah tangga yang menyusut. Akibat situasi ekonomi yang sulit selama lebih dari satu tahun juga telah merusak sistem kesehatan, yang semestinya gratis untuk 22 juta penduduk Sri Lanka.
Sri Lanka mengimpor sekitar 85% obat-obatannya sehingga ketika krisis ekonomi melanda dan cadangan mata uang anjlok, terjadi kekurangan obat-obatan esensial yang signifikan. Menteri Kesehatan Sri Lanka, Keheliya Rambuwella, memperingatkan bahwa harga yang tinggi dan kelangkaan obat-obatan tidak bisa segera diatasi sepenuhnya.
"Bayangkan kami memiliki pilihan sulit untuk memutuskan apa yang akan diimpor dari cadangan uang tunai yang sedikit makanan atau obat-obatan? Kami harus membawa makanan untuk menghindari krisis kelaparan yang membayangi. Situasinya sedikit mereda sekarang dan akan membaik secara bertahap," pungkasnya. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait