SLEMAN, iNewsSidoarjo.id – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-16, Bima Sakti Tukiman mengungkapkan rahasia besar kesuksesan skuadnya di Piala AFF U-16 2022.
Bima Sakti mengatakan, taat ibadah jadi kunci kesuksesan Garuda Asia. Seperti diketahui, Timnas Indonesia U-16 berhasil menang atas Vietnam U-16 dengan skor 1-0 di final Piala AFF U-16 2022.
Bermain di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Indonesia pada Jumat (12/8/2022) malam WIB, gol semata wayang untuk Timnas Indonesia U-16 dicetak oleh Kafiatur Rizky (45+1’).
Kemenangan tersebut merupakan kado indah bagi Indonesia, negara yang akan berulang tahun ke-77 pada 17 Agustus 2022 nanti. Selain itu, kemenangan ini juga membuat Timnas Indonesia U-16 mendapatkan titel kedua Piala AFF U-16.
Segala kesuksesan itu ternyata tak terlepas dari ketaatan para pemain Garuda Asia terhadap sang Maha Pencipta.
Bima Sakti mengatakan, salah satu kunci sukses Timnas Indonesia U-16 adalah taat beribadah. Pelatih berusia 46 tahun itu mengungkapkan ada aturan tertulis yang bertujuan mendisiplinkan para pemain.
Aturan itu merupakan ketaatan ibadah para pemain, yang berujung denda bagi yang tidak disiplin.
“Kita membentuk tim ini bukan hanya sekadar main bola saja, tapi paling tidak, akhlak itu lebih penting. Sebab itu, kita disini untuk mengajarkan para pemain disiplin, terutama masalah ibadah,” kata Bima Sakti dikutip dari unggahan @muslimunited.official, Sabtu (13/8/2022).
“Gak salat aja (denda) Rp100 ribu. Kalau masbuk (terlambat salat berjamaah) itu Rp50 ribu, kalau ga ke masjid sama sekali itu Rp100 ribu. Jadi terkumpul berapa juta gitu, kemudian kita sumbangkan ke panti asuhan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Bima Sakti mengatakan disiplin ibadah ini menjadi salah satu kunci sukses Timnas Indonesia U-16.
Pelatih asal Balikpapan itu pun berpesan kepada Garuda Asia agar tetap merendah meski sudah mencapai kesuksesan di Piala AFF U-16 2022.
“Dan alhamdulillah selama kita menjalankan ibadah bersama-sama, kita utamakan akhirat dulu, saya juga sampaikan ke mereka, tidak perlu berlebihan euforianya, kita syukuri saja, tetap rendah hati. Karena kalau kita mulai sombong, kita akan hancur,” pungkasnya.inewssidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait