Presiden Rusia Vladimir Putin Datang di G20, Jokowi Diminta Lakukan Ini

JAKARTA, iNews.id - Menyusul ada rencana kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di KTT G20 di Bali, Indonesia pada November mendatang.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi diminta untuk memanfaatkan momen tersebut. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan, jika Putin datang ke Indonesia saat Presidensi G20 harus disambut positif.

Baca Juga

Upaya Pencurian Digagalkan Warga, Terduga Pelaku Sempat Dihajar Massa

"Ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mendamaikan kedua belah pihak, antara Eropa dan Amerika sebagai anggota G20," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (24/3/2022).

Menurutnya, Presiden Jokowi memiliki tugas yang cukup penting untuk meredakan pihak yang tengah bersitegang tersebut.

Presiden perlu menyinggung dampak ekonomi global akibat perang di saat perekonomian baru mulai pulih pascapandemi Covid-19.

Baca Juga

Ingin Mengikuti Sidang Isbat 1 Ramadhan, Ini Link Live Streamingnya

"Presiden perlu mengingatkan kepada Rusia bahwa inflasi yang dilakukan membawa instabilitas terhadap perekonomian secara global," ujarnya.

Menurutnya, negara miskin dan berkembang termasuk Indonesia akan menanggung dampak secara ekonomi jika infasi militer Rusia ke Ukraina terus berlanjut.

"Karena ada inflasi yang tinggi. Fluktuasi nilai tukar, keluarnya modal asing dari Indonesia, dikhawatirkan juga berdampak pada stabilitas harga kebutuhan pokok di dalam negeri," ucapnya.

Baca Juga

Kader Adiwiyata SMPN 1 Sedati Gelar Kampanye Konservasi Air di SMP Asa Cendekia

Indonesia sebagai salah satu negara yang tidak menjatuhkan sanksi kepada Rusia memiliki pengaruh untuk berbicara secara langsung kepada negara-negara yang tengah berkonflik.

Pertemuan tersebut diharapkan tidak hanya sebatas membahas kerja sama di bidang ekonomi, namun juga kedamaian antarnegara dan konflik kemanusiaan.

"Presiden bisa mengingat kepada Amerika Serikat maupun Rusia bahwa saat ini fokusnya adalah untuk pemulihan ekonomi, jadi jangan diganggu terlebih dahulu dengan adanya konflik," tutur Bhima. inewssidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan