Evakuasi Dramatis di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 102 Korban Ditemukan, Tiga Santri Meninggal
Proses evakuasi melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan, dibantu oleh alat berat yang diturunkan untuk mempercepat pencarian. Namun, tim harus ekstra hati-hati lantaran sisa bangunan masih rawan runtuh.
Puluhan ambulans terus hilir-mudik sejak malam hingga pagi, membawa korban untuk mendapatkan penanganan medis. Pengasuh Pondok Sampaikan Duka, Konstruksi Diduga Tak Kuat Pengasuh Ponpes Al Khoziny, R Abdus Salam Mujib, menyampaikan duka mendalam atas tragedi ini.
Ia menjelaskan bahwa musala yang roboh adalah bagian yang sedang menjalani proses pengecoran terakhir untuk lantai tiga. “Ini pengecoran yang terakhir saja, ini jebol. Pembangunan sudah sekitar 10 bulan, tinggal finishing. Dhuhur itu seharusnya pengecoran sudah selesai, tapi ternyata sampai sore. Penopang cor sepertinya tidak kuat sehingga menekan ke bawah,” ungkap Mujib.
Meskipun lantai satu masih digunakan untuk salat, bagian atas yang roboh sedianya baru akan digunakan untuk pertemuan, dan belum diresmikan. Mujib juga menegaskan pihaknya belum memiliki data pasti jumlah santri yang berada di dalam musala saat kejadian.
Menyikapi musibah ini, Ketua PCNU Sidoarjo, Zaenal Abidin, yang turut mendampingi di lokasi, meminta masyarakat dan khususnya para santri untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi kabar simpang siur. “Pesan saya kepada masyarakat Sidoarjo khususnya para santri, mari kita arif dan jangan termakan kabar negatif atas musibah ini. Tunggu informasi yang benar-benar valid dari pihak Ponpes agar tidak menambah keruh suasana prihatin saat ini,” tegas Zaenal.
Saat ini, Tim Inafis Polda Jatim tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti ambruknya bangunan berusia 10 bulan tersebut. Sementara itu, upaya evakuasi dijadwalkan akan terus berlangsung tanpa henti hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
Editor : Aini Arifin