get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadi Ikon Kuliner Nganjuk, Desa Gejagan Gelar Festival 1000 Botok

Empat Benda Kuno Diserahkan Warga Trayang ke Museum Anjuk Ladang Nganjuk

Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:01 WIB
header img
Penyerahan benda kuno kepada museum Anjuk Ladang, Nganjuk. Foto: Johnarief.

NGANJUK, iNewsSidoarjo.id - Seorang warga Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk, menyerahkan empat benda kuno koleksi pribadinya ke Museum Anjuk Ladang, Rabu (27/5/2025).

Penyerahan dilakukan oleh Sutomo yang datang bersama istrinya dan diterima langsung oleh kurator museum, Aris Trio Efendi. Sutomo menjelaskan, ada empat benda yang diserahkan. “Yang pertama pipisan, yang kedua belum teridentifikasi secara pasti, yang ketiga kendil dari tanah liat, dan yang keempat seperti tutup kendil,” ujarnya.

Benda-benda tersebut ditemukan secara tidak sengaja saat Sutomo mengolah sawah di belakang rumahnya untuk menanam bawang merah. Dua benda, yakni pipisan dan gilingan, ditemukan di satu lokasi.

Sementara kendil beserta tutupnya ditemukan di wilayah Desa Kelutan. Menurut Sutomo, penyerahan koleksi ini dilakukan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. “Tujuan menyerahkan supaya ini untuk pembelajaran generasi penerus, agar mengenal sejarah peradaban bangsa ini,” katanya.

Kurator Museum Anjuk Ladang, Aris Trio Efendi, menyebutkan bahwa setiap benda yang diterima akan dicatat, dibuatkan berita acara, kemudian disimpan di ruang khusus untuk proses kajian lebih lanjut. “Setiap benda harus diketahui asal-usul dan konteks temuan di lapangan. Itu penting supaya ada data pendukung yang lengkap,” ujarnya.

Ia menambahkan, status benda masih dalam proses pencatatan, apakah akan menjadi hibah permanen atau penitipan dari pemilik. Aris menjelaskan, kajian awal akan dilakukan setelah serah terima tertulis.

Museum juga akan menelusuri lokasi temuan di lapangan untuk memastikan konteks arkeologisnya. “Dugaan awal, gerabah berasal dari era klasik Hindu-Buddha, kemungkinan masa Majapahit. Sementara pipisan diduga dari era Mataram Islam. Namun, satu benda lain masih kami teliti lebih lanjut,” katanya.

Menurut Aris, masyarakat cukup aktif menyerahkan benda kuno ke Museum Anjuk Ladang. “Bulan lalu ada dua orang yang menghibahkan koleksi mereka. Ada juga yang menitipkan. Jumlahnya cukup banyak, termasuk dari wilayah timur Nganjuk,” jelasnya.

Museum Anjuk Ladang berharap masyarakat yang memiliki atau menemukan benda bersejarah tidak menyimpannya sendiri, melainkan menyerahkan atau melaporkannya ke museum. “Jika benda itu tidak terawat atau sulit dijaga, sebaiknya dihibahkan atau dititipkan ke museum agar bisa dipelihara dan dimanfaatkan untuk pendidikan sejarah,” ujar Aris.

Editor : Aini Arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut