Pelestarian Alam dan Warisan Budaya, Kemenyan Putih Ditanam di Candi Lor Nganjuk
NGANJUK, iNewsSidoarjo.id - Empat bibit pohon kemenyan putih ditanam di kompleks Candi Lor atau Candi Jayamerta, Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Minggu (24/8/2025).
Penanaman dilakukan di empat sudut candi sebagai bagian dari upaya pelestarian pohon langka sekaligus penghormatan terhadap situs sejarah yang berdiri sejak abad ke-10. Bibit kemenyan putih tersebut berasal dari hutan Tritik, Rejoso, Nganjuk.
Pohon ini ditemukan secara tidak sengaja oleh aktivis komunitas sejarah dan ekologi Nganjuk (Kotasejuk) saat melakukan penelusuran situs purbakala. Menyadari kelangkaannya, komunitas itu kemudian berinisiatif membudidayakannya.
Gagasan menanam kemenyan putih di Candi Lor muncul dari seorang pelaku spiritual asal Surakartan yang enggan menyebutkan namanya. Ia mengaku mendapat ilham setelah melakukan meditasi selama tiga malam di kawasan candi. “Ide gagasan ini setelah saya melakukan meditasi di sini (Candi Lor) selama tiga malam,” ujarnya.
Acara penanaman dihadiri KGPH Dharu Kusumo dari Keraton Surakarta Hadiningrat didampingi sejumlah perwakilan dari Kejaksaan Negeri Nganjuk, Trah Bupati Nganjuk, Pakasa, Kodim 0810 Nganjuk, serta kepala desa setempat.
Dalam kesempatan itu, KGPH Dharu Kusumo menyoroti ketahanan material Candi Lor, khususnya batu bata yang mampu bertahan lebih dari seribu tahun. “Coba dikaji di laboratorium satu batu batanya, agar diketahui bagaimana teknologi kuno bisa menghasilkan bata yang bertahan hingga kini. Jika dikembangkan, Nganjuk bisa memiliki produk unggulan dengan kualitas teruji,” katanya.
Ketua Kotasejuk, Amin Fuadi, menjelaskan Candi Lor dibangun oleh Mpu Sindhok pada 937 Masehi. Pembangunan candi merupakan bentuk penghargaan kepada rakyat Anjuk Ladang (sekarang Nganjuk) yang berjasa membantu peperangan melawan pasukan Pamalayu. “Dalam Prasasti Anjuk Ladang yang berangka 10 April 937 Masehi, Mpu Sindhok menganugerahkan tanah sima bebas pajak kepada rakyat Nganjuk. Candi ini dipersembahkan kepada Sang Hyang Prasada,” ujar Amin.
Penanaman kemenyan putih di Candi Lor bukan hanya simbol pelestarian pohon langka, tetapi juga penegasan kembali pentingnya menjaga warisan budaya.
Perpaduan nilai ekologi dan sejarah diharapkan mampu memperkuat identitas lokal sekaligus membuka peluang inovasi berbasis kearifan masa lampau.
Editor : Aini Arifin