Diperas Oknum Polisi, Mahasiswi Asal Waru Alami Malam Mencekam, Usai Hadiri Undangan Pernikahan
SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Harapan Djumadi, warga Desa Tambaksumur, Waru, untuk melihat anaknya pulang dengan selamat usai menghadiri undangan pernikahan, berubah menjadi malam penuh kecemasan.
Putrinya, Vanessya (23), justru mengalami peristiwa mencekam setelah dihentikan dan diduga diperas oleh oknum polisi saat melintas di kawasan Tambaksumur, Waru. “Anak saya sempat WA sekitar pukul setengah sepuluh malam, bilang sudah otw pulang. Tapi sampai hampir tengah malam nggak ada kabar. Saya mulai khawatir,” ungkap Djumadi saat ditemui di kediamannya, Senin (23/6).
Menurut penuturan Djumadi, insiden itu terjadi Kamis malam (19/6), ketika Vanessya bersama temannya, Rayhan (23), baru saja pulang dari menghadiri pernikahan temannya di Barengkrajan, Krian.
Saat melintas di exit tol Tambaksumur, mobil yang mereka tumpangi bersenggolan ringan dengan sepeda motor yang dikendarai seorang ibu-ibu. “Sudah saling maaf-maafan. Tapi anak saya dan temannya tetap menepi di bawah tol buat ngecek mobil,” jelasnya.
Namun, situasi justru berubah mencekam ketika dua pria berboncengan motor tiba-tiba menghampiri. Salah satunya mengenakan seragam polisi, sementara yang lain berpakaian sipil.
Keduanya mengaku sebagai bagian dari operasi gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan wartawan. “Salah satu dari mereka langsung gebrak kaca mobil, ngomel-ngomel, bilang anak saya dan temannya berbuat nggak pantas. KTP sama kunci mobil langsung dirampas. Katanya mau dibawa ke Polda,” beber Djumadi.
Tanpa bisa berbuat banyak, Rayhan dipaksa pindah ke kursi penumpang. Oknum yang berseragam polisi mengambil alih kemudi, sementara Vanessya duduk di bangku belakang.
Editor : Aini Arifin