get app
inews
Aa Text
Read Next : SMA Progresif Bumi Shalawat Buka Pintu Dunia untuk Santri, Resmi Gandeng IFI Ajarkan Bahasa Prancis

Sulit Konsentrasi! Waspada 5 Ciri-ciri Ini Tanda Otak Mulai Rusak Akibat PMO

Kamis, 17 April 2025 | 12:31 WIB
header img
Ciri-ciri otak mulai rusak karena PMO (pornografi, masturbasi, dan orgasme) perlu dipahami. Pasalnya, kebiasaan buruk ini bisa memicu masalah kesehatan serius. Foto/Sci Tech Daily

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Ciri-ciri otak mulai rusak karena PMO (pornografi, masturbasi, dan orgasme) perlu dipahami. Pasalnya, tanpa disadari kebiasaan buruk ini bisa memicu masalah kesehatan serius. Kerusakan umumnya terjadi pada otak bagian depan (lobus frontalis) yang terletak di belakang dahi, dan terjadi akibat pajanan terus-menerus erotoksin, yakni senyawa kimia yang diproduksi saat seseorang terangsang secara seksual, meliputi dopamin, epinefrin, oksitosin, serotonin, vasopressin, prolaktin, dan enkefalin. Kebiasaan PMO yang berlebihan ini dapat memberikan dampak serius pada kesehatan otak dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Hingga saat ini, belum ada metode penyembuhan kerusakan otak akibat PMO yang lebih efektif dibandingkan dengan menghentikan sepenuhnya aktivitas yang berkaitan. Adapun penghentian total menjadi langkah utama dan paling dianjurkan dalam proses pemulihan fungsi otak.

Berikut ciri-ciri otak mulai rusak akibat PMO dikutip dari okzone.com melalui berbagai sumber, Rabu (16/4/2025). 5 Ciri-ciri Otak Mulai Rusak Akibat PMO

1. Sulit Fokus dan Konsentrasi Salah satu tanda awal kerusakan otak akibat PMO adalah kesulitan dalam fokus dan konsentrasi. Kebiasaan ini menyebabkan otak terbiasa dengan stimulasi tinggi, sehingga aktivitas sehari-hari yang membutuhkan konsentrasi menjadi terasa membosankan. Akibatnya, individu mungkin mengalami penurunan produktivitas dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan perhatian penuh.

2. Penurunan Kepercayaan Diri Kebiasaan PMO yang berlebihan sering kali dikaitkan dengan perasaan bersalah dan malu, yang dapat mengarah pada penurunan kepercayaan diri. Individu mungkin merasa tidak layak atau tidak mampu, yang pada akhirnya mempengaruhi interaksi sosial dan kinerja dalam berbagai aspek kehidupan.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut