MOSKOW, iNewsSidoarjo.id- Ukraina dituduh dalam proses mengembangkan senjata nuklir dengan bantuan Amerika Serikat (AS). Ini merupakan sangkaan terbaru, setelah sebelumnya Moskow mengeklaim Kiev membuat senjata biologis di laboratorium penelitian yang didukung Amerika.
Namun, tuduhan terbaru Moskow tersebut tidak didukung bukti atau penjelasan apa pun tentang bagaimana negara yang terkepung itu bisa tiba-tiba mulai mengembangkan senjata nuklir.
"Pembuatan senjata nuklir oleh Ukraina akan mengancam keamanan seluruh dunia dan memicu pecahnya perang nuklir. Rusia tidak dapat membiarkan nasionalis Ukraina yang tidak terkendali memilikinya," kata Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolai Patrushev.
"Sudah jelas bahwa para penasihat Amerikalah yang mendorong dan membantu rezim Kiev dalam pembuatan senjata biologis dan nuklir," kata Patrushev di Grozny pada pertemuan Selasa untuk memastikan keamanan nasional Federasi Rusia di Distrik Federal Kaukasia Utara.
"Ukraina memiliki segalanya kompetensi, teknologi, bahan mentah, sarana pengiriman," katanya.
"Sejumlah besar konsultan dan penasihat asing, yang berbasis di Ukraina, merupakan ancaman baru bagi keamanan Rusia dalam kombinasi dengan senjata biologis dan nuklir," kata Patrushev, tanpa memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya.
Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg khawatir Rusia mungkin menggunakan senjata kimia dalam operasi "false flag [bendera palsu]" sebagai bagian dari invasi ke Ukraina.
"Kami khawatir Moskow dapat melakukan operasi bendera palsu di Ukraina, kemungkinan dengan senjata kimia," kata Stoltenberg dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Jersualem Post,Rabu(16/3/2022). Dikutip iNewsSidoarjo.id dari sindonews.com, Rabu, ( 16/3/2022)
Amerika Serikat pada 9 Maret membantah tuduhan Rusia bahwa mereka mengoperasikan laboratorium biowarfare di Ukraina, menyebut klaim itu "menggelikan" dan berekspektasi bahwa Moskow yang justru akan menggunakan senjata kimia atau biologinya sendiri.
Rusia telah menyalahkan Ukraina karena sengaja menyabotase pabrik kimia di Donetsk, mengeklaim telah menyebabkan gas beracun dilepaskan ke pemukiman sipil terdekat. Tuduhan ini tidak dikuatkan oleh siapa pun kecuali media Rusia.
"Pembicaraan para pemimpin Ukraina tentang prospek perubahan status nuklir negara itu bukan hanya omong kosong, dan perkembangan seperti itu akan menimbulkan risiko keamanan tidak hanya bagi Rusia, tetapi juga bagi seluruh dunia," kata Patrushev.
"Kami tidak bisa membiarkan nasionalis fanatik yang tidak terkendali memiliki senjata nuklir," katanya. iNewsSidoarjo.id
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 16 Maret 2022 - 03:42 WIB oleh Muhaimin dengan judul "Rusia: Ukraina Kembangkan Senjata Nuklir dengan Bantuan AS | Halaman 2". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/713913/41/rusia-ukraina-kembangkan-senjata-nuklir-dengan-bantuan-as-1647374588/10
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan