SIDOARJO, iNews.id- Sejumlah warga di RT 04/RW 02, Jalan Raya Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi mengeluhkan banjir masuk ke dalam rumah saat hujan deras mengguyur. Fenomena ini sebelumnya belum pernah terjadi. Informasi yang diterima, hujan deras yang mengguyur Sidoarjo khususnya wilayah Candi pada Minggu (15/12) malam, membuat air meluap dan masuk ke dalam beberapa rumah warga.
Bukan hanya satu rumah saja, hal ini dirasakan oleh beberapa warga yang rumahnya berdekatan dengan proyek baru. Bahkan, banjir yang masuk ke dalam rumah warga sampai setinggi lutut orang dewasa. Hal itu diungkapkan oleh warga setempat, Samiem, pada Senin (16/12), masalah banjir di RT 04/RW 02 Desa Ngampelsari baru-baru ini terjadi.
Apalagi, rumah miliknya sudah terendam banjir selama tiga hari. Padahal selama puluhan tahun tinggal di Ngampelsari, kawasan tersebut tak pernah dilanda banjir separah ini.
Menurut nenek 60 tahun itu, hal itu diduga disebabkan karena adanya proyek baru yang akan dibangun sebuah pabrik. "Dugaannya akibat dari pengurugan tanah di sebelah barat itu, katanya mau dibangun pabrik, aliran air menuju sungai ditutup sama pasir dan batu (gragal). Akhirnya air banjir tidak bisa mengalir ke sungai," ujarnya.
Menurutnya, urugan tanah yang baru saja dimulai tiga bulan yang lalu itu masih belum jelas peruntukannya. Meski kabar yang ia terima akan dibangun pabrik, namun warga setempat tak pernah diajak untuk berembuk bersama. "Saya baru tahu (banjir masuk rumah, red) usai pulang kerja Jumat (13/12) Maghrib. Tiba-tiba air sudah setinggi lutut, saya nangis, akhirnya saya buat video yang viral itu mengungkapkan isi hati," ungkapnya.
Ia pun merasa terkejut, air sudah menggenangi pintu rumah sampai ke dapur saat pulang kerja. Oleh karena itu, ia langsung menghubungi anak-anaknya untuk membantu mengamankan barang serta menguras air. "Saya tinggal sendiri, anak-anak saya sudah berkeluarga. Jadi semua spring bed, lemari, kulkas, rak, ijazah, baju dan barang berharga lainnya terendam air," keluhnya.
Ia menambahkan, air yang masuk ke dalam rumah membanjiri semua sudut ruangan, mulai dari empat kamar tidur, ruang tamu, hingga dapur. Masalah banjir ini juga menggenangi beberapa rumah warga lainnya. "Saya sumpek, tidak bisa tidur. Untungnya ada dipan, sementara tidur di situ, kalau tidak ada dipan, kemungkinan sudah ngungsi," paparnya.
Akibat air yang tak kunjung surut, ia mengalami gatal-gatal di bagian kaki. Meski begitu, masih belum ada tindakan signifikan yang dilakukan oleh pemerintah desa maupun pemerintah daerah untuk menanggulangi masalah banjir tersebut. Oleh karena itu, rencanannya warga terdampak banjir akan mengunjungi balai desa untuk menyampaikan aspirasinya.
Ia berharap, pemerintah desa ataupun pemerintah daerah dapat menanggulangi masalah banjir yang masuk ke dalam rumah warga. Sebab, permasalahan banjir tersebut masih belum diatasi. "Harapannya permasalahan banjir ini segera ditangani pemerintah, karena ini merugikan warga setempat. Kalau bisa dibuatkan resapan air agar air hujan mengalir ke sungai dengan cepat," tandasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan