get app
inews
Aa Read Next : Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di RSUD Dr. Soetomo, Satu Bayi Meninggal

Melalui Green Economy, UPN Bersinergi Jaga Kelestarian Lingkungan

Sabtu, 21 September 2024 | 20:44 WIB
header img
Wakil Rektor III UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Dr. Drs. Lukman Arif, M.Si saat membuka seminar PADMA EKAPITA 2024. (Foto: Nur Hidayah)

SURABAYA, iNewsSidoarjo.id-Green Economy atau ekonomi hijau dalam berbagai aspek kehidupan dan sektor-sektor perekonomian menjadi tantangan dan peluang yang dihadapi mulai dari akademis, industri, maupun pemerintahan, guna mewujudkan perekonomian yang berkelanjutan. Dalam hal ini, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur menggelar seminar Pekan Akademik Masyarakat Ekonomi Pembangunan Indonesia Tahunan (Padma Ekapita) 2024 dengan tema “Green Economy: Aktualisasi Ekonomi Hijau Digital (EHD) di Era IoT”.

Wakil Rektor III UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Dr. Drs. Lukman Arif, M.Si mengapresiasi diadakannya seminar nasional yang sejalan dengan Era digitalisasi yang berkembang pesat, terutama melalui teknologi Internet of Things (IoT), memberi peluang untuk dalam konteks kekinian.

"Kita tau bahwa selama ini mode produksi dan perilaku kita termasuk konsumsi merupakan produksi juga konsumsi yang tidak bertanggung jawab. Contoh hutan kalimantan dibuka dan dikeruk batubaranya di bidang pertambangan sehingga mengganggu ekosistem dimasa depan," ungkapnya, saat membuka Padma 2024, pada Kamis (19/9).

Lukman menegaskan jika hal ini menjadi sangat penting, sebab 20 hingga 50 tahun kedepan merasakan dampak dari kerusakan ekosistem.

"Tidak jauh dari kampus ini ada beberapa wilayah, yang dinamakan Medokan Sawah, namun tidak ada sawahnya dan menjadi kawasan pemukiman serta pengembangan area bisnis saat ini," tegasnya.

Terkait hal tersebut, Lukman menjelaskan jika UPN Veteran Jawa Timur mulai memantapkan diri dan mengupgrade pola pikir serta merubah paradigma kita dalam proses pembangunan dan menjaga kawasan Kampus tetap hijau dengan pepohonan. Diketahui eksternalitas lingkungan dibahas secara mendalam di program studi ekonomi pembangunan terutama di beberapa mata kuliah, seperti ekonomi publik, ekonomi mikro dan lain sebagainya.

Fauzatul Laily Nisa, S.E., M.E ketua panitia yang juga Dosen di Fakultas Ekonomi ini menjelaskan jika program studi ekonomi pembangunan juga melaksanakan, terutama dosen melakukan pengabdian masyarakat berupa pengenalan dan juga sosialisasi serta workshop untuk ekonomi sirkular.

"Fokusnya adalah cara mengkonsep atau mendaur ulang komoditas atau produk di daur ulang menjadi produk yang lain tanpa menggunakan bahan baku yang sama, juga kemasan foodgrade yang ramah lingkungan. Konsep ekonomi secara umum, kita mengenal ekonomi sirkular, itulah sendi-sendi yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan baik itu di darat maupun di laut, baik ekonomi hijau atau ekonomi biru,"Jelasnya, Sabtu (21/9/2024).

Laily juga menambahkan jika para mahasiswa yang nantinya akan lulus dan mengabdi di masyarakat jangan lupakan bahwa salah satu dari wujud dari nilai bela negara yakni menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Apapun yang kita dapatkan sekarang, itu mutlak dan harus dijaga.

"Bagaimanapun juga cara menjaganya adalah dengan mengerti dan paham bahwa apa yang kita lakukan ini menimbulkan eksternalitas dan itulah yang kemudian harus kita batasi. Penggunaan, misalnya produk yang tidak sesuai dan dapat merusak lingkungan sudah selayaknya untuk dikurangi seperti kemasan plastik pada suatu produk," tutupnya.

Adapun 3 narasumber pada seminar ini, yang pertama Bapak Muhammad Yusqi El-Fahmi, S.T, merupakan seorang perencana ahli pertama BAPPEDA Jatim yang berbagi materi secara mendalam tentang “Transformasi Ekonomi Biru di Era Digital”, pemateri kedua Bapak Drs. Ec. Arief Bachtiar, M.Si dosen ekonomi bisnis UPN Veteran Jatim memberikan materinya “Redesain Sustainability di Era Digital”, dan ketiga adalah Prof.

Wihana Kirana Jaya, Ph.D guru besar Fakultas ekonomi dan binis UGM mengangkat materi “Transformasi Ekonomi Hijau dalam Mendukung SDGs di Kawasan Asia Tenggara”. Acara seminar berlangsung dengan interaktif dan penuh antusiasme. Melalui sesi dinamika forum, peserta seminar dapat mengajukan pertanyaan serta melakukan diskusi dengan para narasumber yang sangat kompeten di bidangnya.

Dengan diadakannya seminar tersebut, diharapkan para akademisi, mahasiswa serta masyarakat luas bisa bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut